MAUI, KOMPAS.com - Pilot maskapai Hawaiaan Airlines mengumumkan keadaan darurat, setelah 12 orang termasuk penumpang dan kru awak mengalami masalah pernapasan karena semprotan lada.
ABC News mewartakan pada Sabtu (1/9/2018), semprotan lada itu dibawa tanpa izin ke dalam penerbangan dan tak sengaja tertekan di kabin pesawat dari Oakland ke Maui.
Penerbangan 23 itu sedang melaju di atas Samudra Pasifik. Kemudian, penumpang bagian depan pesawat Boeing 767 tersebut mencium bau aneh dan mengalami masalah pernapasan.
Baca juga: Pesawat Tergelincir dan Terbakar di Bandara Rusia, Satu Orang Tewas
Melansir Fox News, penumpang di kabin depan terpaksa meninggalkan tempat duduk mereka selama lebih dari setengah jam. Seorang bayi dilaporkan muntah-muntah dalam insiden itu.
"Untuk mengklarifikasi, saya berada di bagian depan (pesawat). Bagian first class dan premiere terkena dampaknya, dan kami ada di premiere," tulis seorang pengguna Twitter, Lisa Sakimura.
To clarify I was in the affected section. First class and premiere section were impacted, we were in premiere. First class got hit hardest. It’s been a wild day.
— Lisa Sakimura (@lbsakimura) 31 Agustus 2018Worse. We had some crazy chemical in the front of the plane with 2.5hr left. Everyone around us starting coughing, eyes burning, etc. Captain has everyone stand in the back for almost an hour. @HawaiianAir had us on a 26year old plane too!
— Jason Tolkin (@jtolks) 31 Agustus 2018
"Kami terpapar bahan kimia yang gila di bagian depan pesawat dengan perjalanan tersisa 2,5 jam," tulis pengguna Twitter lainnya, Jason Tolkin.
Dia menyebut, semua orang di sekitarnya mengakami batuk, mata serasa terbakar, dan sebagainya.
Menurut keterangannya, kapten pilot bahkan meminta penumpang di bagian depan untuk berdiri di belakang selama hampir satu jam.
Baca juga: Pesawat Maskapai China Mendarat Darurat Tanpa Dua Roda
Dengan mengumumkan keadaan darurat, pilot dapat izin prioritas menuju Maui sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat pada Jumat lalu.
Sementara, Hawaiian Ailines memberikan travel credit kepada 256 penumpangnya senilai 500 dollar AS atau sekitar Rp 7,3 juta.
Badan Pengawas Penerbangan AS (FAA) sedang menyelidiki insiden tersebut. Seseorang yang membawa semprotan lada ke kabin pesawat terbang bisa didenda hingga 1.960 dollar AS atau Rp 28,8 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.#BREAKING: Law enforcement sources tell Hawaii News Now that the airborne irritant on board a Hawaiian Airlines flight to Maui this morning was probably a pepper spray-like substance. Details: https://t.co/1QT3JtbJpO pic.twitter.com/FcwcOMDNVd
— Hawaii News Now (@HawaiiNewsNow) 31 Agustus 2018