Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basmi Bintang Laut Perusak Karang, Australia Gunakan Robot Kapal Selam

Kompas.com - 31/08/2018, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

Sumber ABC

QUEENSLAND, KOMPAS.com – Otoritas Australia bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Teknologi Queensland menciptakan sebuah robot kapal selam yang akan bertugas untuk membasmi bintang laut bermahkota duri di Great Barrier Reef.

Drone bawah laut tersebut akan mendeteksi keberadaan bintang laut kemudian melepaskan suntikan mematikan yang akan membunuh hama perusak karang tersebut.

Bintang laut bermahkota duri telah dianggap sebagai salah satu dari tiga ancaman utama yang menyebabkan kerusakan pada karang di Great Barrier Reef, selain badai siklon dan pemutihan karang.

Dilansir dari ABC News, Jumat (31/8/2018), robot kapal selam yang disebut RangerBot itu, merupakan pengembangan dari prototipe awal, COTSbot, yang dibuat pada 2015.

Baca juga: Lengan Robot Buatan Peneliti Eropa Ini Bisa Percepat Deteksi Kanker

Menurut peneliti dari Queensland, RangerBot menggunakan teknologi terbaru yang lebih maju, dengan dilengkapi sistem penglihatan yang memungkinkan melihat di bawah air saat dioperasikan menggunakan tablet.

Profesor Matt Dunbabin dari Universitas Teknologi Queensland (QUT) mengatakan, robot itu menggunakan tampilan real-time untuk menavigasi dan mengidentifikasi bintang laut.

“Biasanya kebanyakan orang menggunakan akustik (suara) untuk melakukan hal itu, yang menghabiskan lebih banyak dana untuk menavigasi di bawah air,” ujar Dunbabin.

"Kami menganggap RangerBot sebagai robot pertama di dunia yang secara khusus dirancang untuk beroperasi di lingkungan terumbu karang dan hanya menggunakan kemampuan penglihatan saja."

“Dengan cara itu kami dapat membuatnya lebih murah daripada kebanyakan sistem bawah laut tradisional,” ujarnya.

Robot kapal selam tersebut dikembangkan melalui kolaborasi antara QUT, Google, dan Great Barrier Reef Foundation.

Direktur Pelaksana Great Barrier Reef Foundation Anna Marsden mengatakan, RangerBot bisa menjadi tangan dan mata tambahan untuk membantu mengelola lingkungan karang yang kritis.

“RangerBot berpotensi untuk mengubah cara kita mengelola lautan dan merupakan alat penting yang harus kita miliki dalam upaya menyelamatkan terumbu karang,” ujarnya.

Teknologi dalam RangerBot memiliki keakuratan 99,4 persen dalam mendeteksi keberadaan bintang laut perusak karang sebelum melepaskan suntikan beracun.

Baca juga: PBB Didesak Larang Penggunaan Robot Pembunuh dalam Peperangan

RangerBot dapat beroperasi selama delapan jam dan menyelam ke segala arah dan mencapai lokasi-lokasi yang sulit dijangkau penyelam.

Menurut Dunbabin, penyelam berperan besar dalam membantu membasmi bintang laut, namun dengan penggunaan robot itu akan membawa upaya tersebut ke tingkat berikutnya.

“Saat ini, penyelam mengendalikan area tertentu, namun tidak ada cukup penyelam yang benar-benar membuat perbedaan pada skala karang,” kata Dunbabin.

Selain membasmi bintang laut, drone tersebut juga mampu memantau dan mengumpulkan data dalam jumlah besar terkait kerusakan karang, kualitas air dan polusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com