Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto dalam Buku tentang Krisis Rohingya Terbitan Militer Diduga Palsu

Kompas.com - 31/08/2018, 14:17 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

YANGON, KOMPAS.com - Sebuah foto hitam putih dipajang dalam sebuah buku baru terkait krisis Rohingya yang diterbitkan AD Myanmar.

Dalam foto itu terlihat seorang pria berdiri di dekat dua jenazah sambil memegang peralatan pertanian.

"Orang Bengali membunuh warga lokal dengan brutal," demikian bunyi keterangan foto di dalam buku itu.

Foto tersebut dipajang di dalam bab yang membahas soal kerusuhan etnis di Myanmar pada 1940-an.

Baca juga: Myanmar Tolak Hasil Penyelidikan PBB soal Genosida terhadap Rohingya

Keterangan yang menyertai foto itu menyebut etnis Rohingya, yang di Myanmar disebut sebagai Bengali dan dianggap imigran ilegal, membunuh warga pemeluk Buddha.

Namun, setelah penelitian dilakukan, foto yang dipajang di dalam buku itu berasal dari perang kemerdekaan Bangladesh 1971, ketika ratusan ribu warga Bangladesh dibantai tentara Pakistan.

Foto itu adalah satu dari tiga gambar yang muncul dalam buku yang diterbitkan departemen hubungan masyarakat AD Myanmar pada Juli lalu.

Selama ini, foto tersebut selalu dianggap berasal dari kerusuhan yang melanda negara bagian Rakhine, tempat mayoritas etnis Rohingya tinggal.

Bahkan, dua foto lainnya juga palsu karena diambil di Bangladesh dan Tanzania, Afrika Timur.

Tak hanya itu, foto ketiga yang dilabeli sebagai iring-iringan warga Rohingya yang memasuki Myanmar dari Bangladesh.

Padahal, apa yang terjadi di dalam foto itu adalah hal sebaliknya, yaitu saat warga etnis Rohingya pergi meninggalkan Myanmar menuju ke Bangladesh.

Baca juga: PBB: Para Jenderal Myanmar Lakukan Genosida terhadap Warga Rohingya

Juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay dan juru bicara militer belum memberikan komentar soal keaslian foto-foto itu.

Sedangkan, sekretaris Kementerian Informasi Myanmar U Myo Myint Maung menolak berkomentar dengan alasan belum membaca buku tersebut.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com