Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Hubungan AS dengan Korea Utara Rumit karena China

Kompas.com - 30/08/2018, 10:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (29/8/2018) menuduh China telah merumitkan hubungan AS dengan Korea Utara.

Diwartakan AFP, Trump menyebut China memberikan bantuan ekonomi kepada negara pimpinan Kim Jong Un sehingga pembahasan mengenai denuklirisai mandek.

Kendati demikian, pria berusia 72 tahun mengungkap bahwa hubungannya dengan Kim Jong Un dan juga Presiden China Xi Jinping masih terjalin baik.

"China membuatnya jauh lebih sulit dalam hal hubungan kami dengan Korea Utara," katanya di Gedung Putih.

"Bagian dari masalah Korea Utara disebabkan oleh sengketa perdagangan dengan China," imbuhnya.

Baca juga: Selain Trump, Sarah Palin Juga Tak Diundang ke Upacara Pemakaman McCain

China merupakan sekutu Korea Utara dan negara utama bagi transitnya barang-barang yang akan masuk ke negara itu.

"Kami tahu China memberikan bantuan besar kepada Korea Utara, termasuk uang, bahan bakar, pupuk, dan berbagai komoditas lainnya. Ini tentu tidak membantu," kicau Trump.

Mengenai masalah latihan militer dengan Korea Selatan, AS memutuskan untuk menangguhkannya.

Kebijakan itu diambil sebagai bentuk itikad baik setelah digelarnya pertemuan bersejarah antara Trump dan Kim Jong Un di Singapura pada Juni lalau.

Trump menilai tidak ada alasan untuk menghabiskan sebagian besar uang untuk latihan gabungan dengan Korea Selatan.

"Presiden AS dapat langsung memulai latihan gabungan lagi dengan Korea Selatan, dan Jepang, jika dia memilihnya. Jika dia melakukannya, latihan akan jauh lebih besar dari sebelumnya," kicau Trump.

Baca juga: Bertemu Bos FIFA, Trump Sodorkan Kartu Merah kepada Jurnalis

Jelang akhir pekan lalu, dia meminta agar kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Korea Utara dibatalkan. Dia merasa negara itu tidak membuat perkembangan bagus terkait proses denuklirisasi.

Sepanjang dua bulan terakhir, terdapat berbagai laporan negara komunis tersebut tak mengendurkan pengembangan program senjata mereka.

Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah laporan dari seorang pejabat anonim bahwa Pyongyang mengembangkan rudal balistik baru.

Selain itu, badan pengawas nuklir PBB memberikan laporan bahwa Korut masih terus mengoperasikan fasilitas nuklir di Yongbyon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com