Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ghana akan Gelar Upacara Pemakaman Kenegaraan untuk Kofi Annan

Kompas.com - 26/08/2018, 10:58 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ACCRA, KOMPAS.com - Pemerintah Ghana berencana menggelar upacara pemakaman kenegaraan untuk mantan sekretaris jenderal PBB, Kofi Annan, yang meninggal dunia pada Sabtu (18/8/2018) pekan lalu.

Disampaikan langsung oleh Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, Jumat (24/8/2018), pemakaman Annan bakal digelar pada 13 September mendatang.

"Ini akan menjadi event besar bagi negara kita," kata Presiden Akufo-Addo, setelah menggelar pertemuan dengan keluarga Annan di ibukota Accra.

Presiden Akufo-Addo melihat sosok Kofi Annan, yang meninggal di usia 80 tahun karena sakit, sebagai salah satu orang paling terkemuka di generasinya.

Baca juga: Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Meninggal di Usia 80 Tahun

"Saya berharap akan banyak pemimpin yang hadir saat pemakamannya," katanya, seraya menambahkan bahwa Annan akan dimakamkan di pemakaman militer baru di Accra.

Kofi Annan, yang lahir di Kumasi, ibu kota Ashanti di Ghana, telah menghabiskan empat dekade dalam hidupnya untuk mengabdi di PBB dan meninggal di Swiss, di mana dia tinggal tak jauh dari markas besar PBB di Genewa.

Presiden Akufo-Addo pun menetapkan masa berkabung nasional selama sepekan untuk menghormati jasa Annan.

Annan menjabat sebagai sekjen ketujuh PBB selama dua periode mulai 1 Januari 1997 hingga 31 Desember 2006, sebelum digantikan Ban Ki-moon.

Selama masa itu, tepatnya pada 2001, Annan juga dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian bersama PBB karena usaha keras mereka dalam menciptakan perdamaian dunia.

Setelah tak lagi menjabat sebagai pemimpin PBB, Anan tetap melakukan tugas diplomatiknya, menempati posisi sebagai Utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah pada 23 Februari hingga 31 Agustus 2012.

Kabar meninggalnya Annan turut mengundang ucapan belasungkawa dari para pemimpin dunia yang juga menyampaikan kesan mereka akan sosok Annan.

Baca juga: Kofi Annan Desak DK PBB Pastikan Warga Rohingya Kembali ke Myanmar

Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Annan sebagai sosok yang penuh kebijaksanaan dan keberanian, sementara Kanselir Jerman Angela Merkel menyebutnya negarawan istimewa dalam pelayanan komunitas global.

Sekjen PBB saat ini Antonio Guterres menggambarkan pendahulunya sebagai kekuatan penuntun untuk kebaikan. "Dalam banyak hal, Kofi Annan adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com