Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabanjir, Warga Kerala Diimbau Waspadai Serangan Ular

Kompas.com - 24/08/2018, 23:35 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah Kerala melalui media mengeluarkan peringatan kepada warganya terhadap ancaman ular berbisa, pascabencana banjir dan longsor.

Sejumlah rumah sakit juga telah bersiap dengan menyediakan anti-racun.

Dilansir dari AFP, Jumat (24/8/2018), media setempat memperingatkan kemungkinan yang akan bersembunyi di dalam rumah, seperti di lemari, di bawah karpet maupun di tumpukan pakaian, setelah air yang menggenang mulai surut.

"Ular banyak ditemukan di rumah-rumah yang dilanda banjir dan peringatan telah dikeluarkan agar warga berhati-hati saat kembali ke kediaman mereka," kata juru bicara pemerintah Kerala, Subhash TV.

Baca juga: India Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Banjir di Kerala

"Rumah sakit juga telah disiapkan untuk menghadapi situasi ini. Petunjuk telah diberikan untuk mengatur fasilitas pengobatan korban gigitan ular."

"Anti-racun dan obat-obatan yang diperlukan disimpan di semua rumah sakit, terutama di daerah yang dilanda banjir," tambahnya.

Sejumlah rumah sakit di daerah yang dilanda banjir parang telah melaporkan peningkatan jumlah pasien gigitan ular.

Vava Suresh, seorang pawang ular mengatakan kepada Hindustan Times bahwa dirinya telah menerima hingga 22 panggilan dari warga dan menangkap lima ular kobra di distrik Ernakulam.

Otoritas negara bagian dan ahli margasatwa juga telah membentuk tim untuk datang membantu mereka yang menemukan ular di rumah mereka.

Sekitar satu juta warga kini masih tinggal di kamp sementara meskipun banjir, yang menyebabkan setidaknya 420 orang tewas dan hilang, telah mulai surut.

Pemerintah mengatakan lebih dari 10.000 kilometer fasilitas jalan telah hancur atau rusak, sementara seorang anggota legislator menyebut sekitar 50.000 bangunan musnah.

Baca juga: Bantu Korban Longsor di Kerala, India Kerahkan 540 Tentara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com