Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawaran Bantuan dari UEA Ditolak, Pemerintah Kerala Berang

Kompas.com - 23/08/2018, 19:23 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Penolakan pemerintah India atas tawaran bantuan sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun memicu kemarahan para pemimpin negara bagian Kerala yang baru saja dihantam banjir.

Banjir bandang yang menerjang Kerala mengakibatkan sejauh ini 420 orang tewas dan 1,3 juta lainnya terpaksa mengungsi.

Menteri Keuangan Kerala Thomas Isaac menyesalkan keputusan PM Narendra Modi menolak tawaran dari Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga: India Tolak Bantuan Rp 1,4 Triliun dari UEA untuk Atasi Dampak Banjir

Menteri berhaluan komunis itu menambahkan, jika para pemimpin India yang berhaluan kanan menolak bantuan UEA maka mereka harus memberikan kompensasi bagi Kerala.

Sementara itu, Menteri Utama Kerala Pinarayi Vijayan menyerukan pembicaraan tingkat tinggi dengan pemerintah federal untuk menyelesaikan masalah ini.

Diperkirakan terdapat 3 juta warga India di UEA, sebagian besar beraasl dari Kerala yang memiliki populasi warga Muslim dalam jumlah yang signifikan.

Bukan kali ini saja India menolak bantuan luar negeri saat sedang tertimpa bencana alam, misalnya saat dihantam tsunami pada 2004.

Sejumlah pakar mengatakan, pemerintah India ingin membuktikan mereka mampu mengatasi masalah darurat semacam ini tanpa bantuan asing.

Namun, masalahnya tawaran bantuan dari UEA ini jauh lebih besar dari dana yang disiapkan pemerintah federal India.

Baca juga: Banjir Landa Kerala, India Lakukan Operasi Penyelamatan Hewan Terbesar

Padahal, pemerintah negara bagian Kerala mengatakan, kerugian yang dialami akibat banjir mencapai lebih dari 3 miliar dolar AS atau hampir Rp 44 triliun.

Pemerintah Kerala menyebutkan 10.000 kilometer jalan rasa rusak atau hancur. Sementara jumlah bangunan dan rumah yang hancur mencapai 20.000 hingga 50.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com