Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Skandal Atlet Jepang hingga Permintaan Mahathir

Kompas.com - 21/08/2018, 07:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Empat atlet asal Jepang dipulangkan saat perhelatan Asian Games di Jakarta-Palembang setelah mereka diduga mengunjungi "kawasan merah" Jakarta.

Empat pemain tim nasional bola basket Negeri "Sakura" tersebut menyewa jasa pekerja seks komersial (PSK) seusai makan malam tim.

Kemudian, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta bantuan China untuk mengatasi masalah fiskal yang membelit negaranya.

Kedua kabar tersebut masuk ke dalam artikel terfavorit yang terjadi sepanjang Senin (20/8/2018) hingga Selasa (21/8/2018).

1. Diduga Menyewa PSK, 4 Atlet Jepang Dipulangkan dari Asian Games
Empat atlet bola basket Jepang dipulangkan dari ajang Asian Games lantaran membayar jasa PSK untuk layanan seks.

Komite Olimpiade Jepang (JOC) dalam konferensi persnya menyatakan, kabar tersebut sungguh mencoreng wajah publik Negara "Sakura".

"Saya merasa amat malu. Kami meminta maaf dan siap memberikan bimbingan bagi para atlet ini," kata Chef de Mission Jepang Yasuhiro Yamashita.

Untuk kabar selengkapnya, Anda bisa membacanya melalui tautan di sini.

2. Badai Pasir Bikin Kain Kiswah Penutup Kabah Tersingkap
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan kain kiswah yang melapisi Kabah tersingkap akibat badai pasir yang menghantam Arab Saudi, Minggu (19/8/20180.

Kain kiswah ini dibuat dari sutera, dan dihiasi ayat-ayat Al Quran yang dijalin dengan menggunakan benang emas.

Setiap tahun kain kiswah ini diganti pada saat yang sama para jemaah haji berada di Gurun Arafah dalam rangkaian ibadah haji.

Kisah selengkapnya bisa Anda baca di sini.

3. PM Malaysia Minta Bantuan China Atasi Masalah Fiskal Negara
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta petinggi China untuk membantu mengatasi masalah fiskal yang membelit negaranya.

Dia berusaha untuk merevisi proyek-proyek yang mendapat dukungan besar pemerintah China, yang disepakati pada rezim mantan perdana menteri Najib Razak.

"Saya yakin China akan melihat dengan simpatik terhadap masalah yang harus kami selesaikan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com