Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Harap Gencatan Senjata di Afghanistan Membuat Idul Adha Berlangsung Damai

Kompas.com - 20/08/2018, 07:33 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABC News

KABUL, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat pada Minggu (19/8/2018) menyambut pengumuman Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang menyerukan gencatan senjata sementara dengan Taliban, selama liburan Idul Adha hingga tiga bulan ke depan.

Pompeo berharap warga Afghanistan bisa merayakan Idul Adha tahun ini dalam damai dan bebas dari rasa takut.

"Gencata senjata yang terakhir (Juni lalu) mengungkap keinginan mendalam rakyat Afghanistan untuk mengakhiri konflik," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, seperti diwartakan AFP.

Dia berpendapat gencatan senjata akan menggerakkan negara itu lebih dekat pada keamanan yang berkelanjutan.

Baca juga: Presiden Afghanistan Serukan Gencatan Senjata selama Tiga Bulan dengan Taliban

"AS dan mitra internasional kami mendukung inisiatif rakyat dan pemerintah Afghanistan. Kami menyerukan kepada Taliban untuk berpartisipasi," imbuhnya.

Seperti diketahui, Ghani menyerukan gencatan senjata dengan kelompok Taliban selama liburan Idul Adha.

"Gencatan senjata harus diamati dari kedua belah pihak, dan kelanjutan serta durasinya juga tergantung pada sikap Taliban," kata Ghani, seperti dikutip dari ABC News.

Pemerintah Afghanistan menilai jika Taliban sepakat mengenai gencatan senjata, maka akan terlihat pada Senin dan Selasa pekan ini serta hari libur Idul Adha.

Inilah momen ketika seorang anggota Taliban berpelukan dengan polisi Afghanistan ketika mereka merayakan Idul Fitri bersama.EPA via BBC Inilah momen ketika seorang anggota Taliban berpelukan dengan polisi Afghanistan ketika mereka merayakan Idul Fitri bersama.
Dia berharap perpanjangan gencatan senjata dapat bertahan hingga 21 November mendatang, untuk menandai hari kelahiran Nabi Muhammad.

Baca juga: Pasukan Afghanistan Akhiri Gencatan Senjata terhadap Taliban

"Saya sekali mengumumkan gencatan senjata mulai besok sampai hari ulang tahun nabi asalkan Taliban menanggapinya," ucap Ghani.

Pria berusia 69 tahun ini akan menyingkirkan semua hambatan untuk menuju perdamaian tersebut, setelah berkonsultasi dengan para ulama, partai politik, dan kelompok masyarakat sipil.

"Kami menyerukan kepada pimpinan Taliban untuk menyambut keinginan warga Afghanistan mengenai perdamaian abadi dan nyata," ujarnya.

Sebelumnya, pasukan Afghanistan dan kelompok Taliban pernah terlibat dalam gencatan senjata pada Juni lalu, pertama di negara itu sejak invasi Amerika Serikat pada 2001.

Gencatan senjata memunculkan harapan kemungkinan perundingan perdamaian untuk mengakhiri perang selama hampir 17 tahun.

Baca juga: Taliban Kuasai Pangkalan Militer di Afghanistan Utara

Namun, kekerasan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pertempuran panjang di Ghazni, berakhir pada Rabu lalu dengan menewaskan ratusan orang dan anggota kelompok Taliban menghancurkan kota.

Analis Haroon Mir di Kabul menilai tawaran gencatan senjata merupakan langkah putus asa oleh pemerintah, menyusul meningkatnya tekanan perang.

"Saya ragu Taliban akan menanggapi (gencatan senjata) mengingat ada keuntungan baru-baru ini di medan perang," kata Mir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com