Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Keju Berusia 3.500 Tahun di Mesir

Kompas.com - 20/08/2018, 06:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

KAIRO, KOMPAS.com - Para arkeolog dari Universitas Catania, Italia dan Universitas Kairo, Mesir mendapatkan temuan tak terduga saat menggali lokasi makam Ptahmeh, yang memerintah Memphis pada abad ke-13 SM.

Para arekeolog ini menemukan keju berusia setidaknya 3.000 tahun. Keju purba itu ditemukan masih terbungkus kanvas di dalam sebuah kendi yang sudah pecah.

Jurnal Analytical Chemistry  menggambarka keju ini "kemungkinan sebagai temuan arkeologikal keju yang tertua hingga saat ini".

Baca juga: Arkeolog Temukan Pondasi Perpustakaan Tertua di Jerman

Jurnal yang sama menjelaskan, keju tersebut dibuat dari campuran susu sapi dan kambing.

Paul Kindstedt, guru besar Universitas Vermont yang mempelajari kimia dan sejarah keju, kepada harian The New York Times mengatakan, keju kuno itu memiliki kelembutan yang sama dengan keju kambing saat ini.

"Namun, dengan rasa yang amat asam," ujar Kindstedt.

Para pecinta keju kemungkinan belum bisa mencicipi rasa keju kuno ini dalam waktu dekat karena tim penggali juga menemukan keberadaan bakteri Brucella melitensis di dalam keju itu.

Bakteri ini menghaslkan penyakit brucellosis atau demam Malta yang langka tetapi amat berbahaya serta dapat menjangkiti manusia atau hewan.

Gejala penyakit ini meliputi demam, badan lemas dan nyeri sendi yang bisa berlangsung hingga setahun tanpa pengobatan yang memadai.

Bahkan, dalam beberapa kasus penyakit ini bisa mengakibatkan penderitanya meninggal dunia.

Baca juga: Tim Arkeolog Temukan Roti Berusia 14.500 Tahun di Jordania

Jika menimpa kambing atau domba, penyakit ini mengakibatkan kemandulan, keguguran, bayi meninggal saat lahir, atau keturunan yang cacat.

Meski fakta ini bukan kabar baik, tetapi di sisi lain memberikan bukti bahwa penyakit ini sudah ada di Mesir sekitar 3.000 tahun lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com