Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Bunga Utang Pemerintahan Dahulu Saja Sudah Bikin Bangkrut

Kompas.com - 17/08/2018, 21:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan pemerintahannya bakal merealisasikan janji kampanye meski menyadari tantangan yang dihadapi.

Dikutip Channel News Asia Jumat (17/8/2018), tantangan yang dimaksud Mahathir adalah kerusakan yang ditimbulkan pemerintahan sebelumnya, Najib Razak.

PM berusia 93 tahun tersebut mengatakan, pemerintahan sebelumnya mengintimidasi seluruh departemen negara dan menggunakannya hanya untuk kepentingan golongan tertentu.

Baca juga: Utang Malaysia Rp 3.500 Triliun Jadi Pekerjaan Besar bagi Mahathir

Selain itu, dia menegaskan, jumlah utang yang dibuat pemerintahan dahulu sudah mencapai trilunan ringgit.

"Membayar bunganya saja sudah membuat kami bangkrut. Apalagi jika harus mengembalikan utang utama," tutur Mahathir.

Masih banyak kekeliruan besar yang ditimbulkan pemerintahan Najib menurut Mahathir. Namun, membicarakannya bakal menghabiskan berhari-hari.

"Karena itu, kami bakal fokus merealisasikan janji yang kami buat saat kampanye," kata pemimpin terpilih tertua dunia itu.

Janji yang berusaha ditepati adalah pajak layanan barang (GST) dan memulihkan pajak penjualan dan barang.

Kemudian, pemerintahan Mahathir berusaha menyelesaikan isu-isu masyarakat, seperti yang dialami komunitas India maupun warga berusia di atas 60 tahun.

PM yang menjabat selama 22 tahun (1981-2003) di periode pertama itu menyatakan berhasil menuntaskan janjinya. Hal tersebut antara lain dengan mengusahakan pengampunan bagi Anwar Ibrahim, memperkuat komisi anti-korupsi, maupun membuka kasus skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Melalui berbagai terobosan yang dilakukan, kami ingin masyarakat melihat apa saja yang sudah kami capai sejak 9 Mei lalu," tegasnya.

Mahathir mengakui, beberapa menterinya ada yang tidak mempunyai pengalaman mengelola sebuah sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak.

"Setiap orang pastinya tak luput dari kesalahan. Namun, kami tidak akan terlalu reaktif jika ada yang mengkritik," tukas Mahathir.

Baca juga: Prihatin Utang Negara, Raja Malaysia Minta Gajinya Dipangkas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com