Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terkuat Nomor Dua di Korea Utara Kunjungi Kuba

Kompas.com - 17/08/2018, 21:18 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Yonhap

HAVANA, KOMPAS.com - Choe Ryong Hae, dikenal sebagai orang terkuat kedua Korea Utara, mengunjungi Kuba untuk membahas peningkatan hubungan bilateral.

Demikian laporan dari sejumlah media pada Jumat (17/8/2018), seperti diwartakan oleh Yonhap News.

Menurut kantor berita resmi Kuba Prensa Latina, Choe yang merupakan wakil ketua Komite Pusat Partai Butuh Korea Utara, tiba di Havana pada Kamis (16/8/2018).

"Choe sedang melakukan kunjungan kerja dan diterima kemarin oleh wakil presiden Salvador Valdes," tulis laporan tersebut.

Baca juga: Tewaskan 112 Orang, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat di Kuba

Choe juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez untuk membahas masalah isu internasional.

"Pertemuan itu berlangsung dalam konteks persaudaraan, di mana tamu dan Rodriguez sepakat menyoroti ikatan persaudaraan yang menyatukan rakyat, partai, dan pemerintah," tulis laporan itu.

Kuba dan Korea Utara telah mempertahankan hubungan sejak 1960. Saat ini, kedua negara memiliki perjanjian kerja sama di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pertanian.

Sebulan sebelumnya, Direkrut Departemen Bidang Internasional Partai Buruh Korut, Ri Su Yong, juga mengunjungi Havana untuk bertemu dengan pemimpin Kuba.

Ri bertemu dengan Presiden Miguel Diaz-Canel, dan sekretaris utama Partai Komunis Kuba Raul Castro. Dia juga dijadwalkan akan berkunjung ke Iran.

Kunjungan ke Kuba dinilai sebagai upaya Korut untuk menyatukan hubungan dengan sekutunya, di tengah situasi diplomatik yang berubah cepat.

Baca juga: Miguel Diaz-Canel, Pemimpin Pertama Kuba yang Lahir Setelah Revolusi 1959

Pengamat berpendapat, Korut mungkin memanfaatkan Kuba, yang hubungannya dengan Amerika Serikat sedang keruh, untuk menekan negara pimpinan Donald Trump mengumumkan berakhirnya Perang Korea.

"Korea Utara tampaknya menggunakan strategi untuk menyalahkan AS jika negosiasi bilateral yang sedang berlangsung tengah rusak," kata profesor Kim Joon-hyung dari Universitas Handong.

"Korea Utara juga menekan AS dengan memperluas batas diplomatik dan berupaya tampil sebagai negara normal," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com