Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Baru Sadar Salah Naik Pesawat Setelah Terbang 2.200 Km

Kompas.com - 16/08/2018, 12:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

IQALUIT, KOMPAS.com - Seorang fotografer alam liar di Kanada membeberkan kisahnya saat baru saja sadar salah masuk pesawat setelah beribu kilometer jauhnya.

Diwartakan Daily Mirror Rabu (15/8/2018), Christopher Paetkau awalnya hendak terbang dari Yellowknife menuju Inuvik Minggu (12/8/2018).

Di bandara, ternyata komputer di bagian check-in tengah mengalami masalah, sehingga proses harus dilakukan secara manual.

Baca juga: Jumaidi, Korban Kecelakaan Pesawat Dimonim Harus Jalani Operasi limpa

Saat itu, terdapat juga tiga penerbangan sehingga suasana di Gate 4 menjadi ricuh karena semua mengumumkan panggilan terakhir.

Setelah menunggu 15 menit, dia menuju ke bagian tiket di mana dia diperiksa identitas dan manifes penerbangan, baru menuju ke pesawat.

"Saya seperti hewan lemming. Saya mengikuti sejumlah besar orang yang bakal naik ke pesawat ini" terang Paetkau.

Sedikit bingung dengan keramaian yang terjadi, Paetkau berkata kepada awak kabin jika dia berada di penerbangan yang tepat.

Ketika pramugari membenarkannya, Paetkau langsung duduk dan tak mendengarkan pengumuman pilot yang menjadi awal kisah lucunya.

Pesawat pun terbang. Alih-alih menuju ke Inuvik yang berada di barat, pesawatnya malah menuju Iqaluit yang berjarak 2.260 km di sebelah timur.

Setelah beberapa jam, pesawat mendarat di Rankin Inlet, Nunavut, yang membuat Paetkau berpikir dia hampir sampai.

Dia kemudian bertanya kepada awak kabin lain berapa lama lagi dia bisa sampai ke Inuvik ketika menyadari dia membuat kesalahan.

"Awak kabin itu mukanya berubah. Dia berkata kepada saya 'Apa yang Anda bicarakan? Kita menuju Iqaluit, bukan Inuvik'," ujar Paetkau.

Pesawat First Air itu tidak yakin bisa kembali mengembalikan Paetkau ke Yellowknife karena cuaca sedang tak bersahabat.

Pramugari yang sempat menjawab bahwa Paetkau berada di penerbangan yang benar langsung merasa bersalah. "Wajahnya menunjukkan dia berpikir saya bercanda," ujarnya.

Total, penerbangan menuju Iqaluit memakan waktu 14 jam. Paetkau mengaku tak marah. Malah, dia berteman dengan seluruh awak kabin First Air yang ditumpangi.

Dan Valin, juru bicara maskapai dalam keterangan tertulis meski Paetkau tidak mempermasalahkan, pihaknya bakal segera menggelar penyelidikan.

"Kami senang Tuan Paetkau bisa mendapat pengalaman tak terhingga. Namun, kami tetap menangani masalah ini secara serius," katanya.

Baca juga: Dubai Klarifikasi Kabar Ibu Ditahan karena Minum Anggur di Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com