Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Balasan, Erdogan Serukan Boikot Produk Elektronik AS

Kompas.com - 14/08/2018, 17:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warganya tak membeli produk elektronik dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir AFP Selasa (14/8/2018), seruan boikot itu merupakan aksi balasan setelah AS mengeluarkan sanksi kepada Ankara.

Dalam pernyataannya di sebuah stasiun televisi, Erdogan meminta rakyat agar berhenti menggunakan produk dari Negeri "Paman Sam".

Baca juga: Erdogan Bakal Tangkap Teroris Ekonomi Penyebab Anjloknya Lira

"Jika mereka (AS) punya iPhone, maka masih ada Samsung di sisi lain," ujarnya merujuk raksasa ponsel AS Apple dan Samsung yang berasal dari Korea Selatan (Korsel).

Selain itu, dia juga meminta masyarakat Turki agar membeli produk elektronik lokal seperti merek Venus dan Vestel.

Hubungan dua negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu sedang renggang setelah Turki menahan pendeta bernama Andrew Brunson.

Brunson, pendeta Gereja Presbyterian, ditangkap karena dianggap terlibat dalam upaya kudeta menggulingkan Erdogan yang gagal di 2016.

Selain menjatuhkan sanksi kepada dua menteri Turki, Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan penggandaan tarif bea masuk baja dan aluminium.

Keputusan Trump membuat mata uang Turki, lira, merosot hingga 16 persen dibanding dolar AS pada pekan lalu.

Pemimpin yang berkuasa sejak 2003 itu berkata, saat ini Turki tengah menerima serangan ekonomi yang hebat.

Dia mengakui bahwa saat ini ekonominya tengah mengalami masalah. "Namun syukur kepada Tuhan, ekonomi kami seperti mesin jam," koarnya.

AFP melaporkan, Erdogan sering tertangkap kamera menggunakan iPhone dan iPad. Saat kudeta 2016, dia meminta rakyat turun ke jalan melalui Facetime, aplikasi di iPhone.

Maskapai Turkish Airlines menyuarakan dukungan kepada Erdogan melalui tagar #ABDyeReklamVerme (Jangan Beri AS Bantuan) di Twitter.

"Segala aksi yang diperlukan telah kami sampaikan kepada seluruh unit usaha kami," kata juru bicara Turkish Airlines, Yahya Ustun.

Baca juga: Kurs Lira Belum Membaik, Erdogan Tuduh AS Menikam dari Belakang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com