Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Bakal Tangkap "Teroris Ekonomi" Penyebab Anjloknya Lira

Kompas.com - 14/08/2018, 11:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bakal melakukan langkah hukum kepada pihak yang dianggap berkontribusi atas anjloknya kurs lira.

Pernyataan itu Erdogan sampaikan dalam pertemuan para duta besar Turki di Ankara, seperti dilaporkan Reuters Senin (13/8/2018).

Baca juga: Kurs Lira Belum Membaik, Erdogan Tuduh AS Menikam dari Belakang

Presiden dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti) itu menyebut ada "teroris ekonomi" yang sengaja menyebarkan berita palsu untuk mengacaukan ekonomi Turki.

Dia menyebut sudah beredar rumor bahwa otoritas mungkin memberlakukan capital control untuk merespon kejatuhan mata uang lira.

"Mereka adalah para pengkhianat di dunia maya. Kami bakal menangkapnya. Mereka yang menyebarkan kabar itu bakal menanggung akibatnya," ancam Erdogan.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan, mereka sudah mengidentifikasi sekitar 346 akun media sosial yang menciptakan persepsi negatif soal ekonomi.

Dewan Investigasi Kejahatan Finansial Turki (MASAK) juga mengumumkan telah melaksanakan penyelidikan "fake news" yang mencoba memanipulasi ekonomi.

"MASAK mulai mencari para penyebar klaim bahwa pemerintah bakal mengonversi valuta asing dalam rekening ke lira," ujar Sekretaris Kementerian Keuangan Ali Berber dikutip The Guardian.

Nilai tukar lira terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melorot hingga 16 persen pada Jumat pekan lalu (10/8/2018).

Kemerosotan itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bakal menggandakan bea masuk untuk produk baja dan aluminium Turki.

Sengketa antara AS dan Turki memanas setelah Ankara menahan seorang pendeta, Andrew Brunson, yang dituduh terlibat dalam upaya kudeta 2016.

Baca juga: Erdogan Sebut Anjloknya Kurs Lira adalah Skenario Politik Licik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com