Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangan Pria Ini Harus Diikat dengan Selotip karena Memegang Granat

Kompas.com - 13/08/2018, 17:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

DNIPRO, KOMPAS.com - Seorang pria di Region Dnipropetrovsk Oblast, Ukraina, tangannya harus diselotip setelah memegang granat yang terbuka pin-nya.

Diwartakan Daily Mail, insiden berawal ketika pria yang tak disebutkan identitasnya itu bertengkar dengan temannya di kota Dnipro.

Adu mulut yang kemudian berlanjut menjadi perkelahian itu kemudian membuat si teman yang notabene adalah tentara memberikan pria itu sesuatu.

Baca juga: Seorang Pria Meledakkan Diri Pakai Granat di Tengah Lapangan Sepak Bola

Pria tersebut awalnya berharap bisa mendapatkan ponsel temannya. Namun, dia kaget ketika tahu yang diberikan adalah sebuah granat.

Pin granat itu sempat dicabut oleh teman si pria sebelum diberikan kepadanya, dan teman tersebut langsung melarikan diri.

Pria yang kaget itu awalnya berniat melemparkan jauh-jauh. Namun, dia langsung sadar tak bisa melakukannya karena berada di kawasan permukiman.

Media lokal memberitakan, pria itu mulai berteriak karena dia sadar tak bisa memegang granat tersebut lebih lama.

Teriakannya berhasil mencuri perhatian para pejalan kaki yang berbondong melihatnya, dan kemudian menelepon polisi.

Otoritas berwajib datang, dan mulai membentunya untuk melepaskan granat. Salah satu polisi memberanikan diri mengatupkan tangannya bersama tangan pria itu.

Rekan-rekan polisi itu kemudian mengikat tangannya bersama si pria menggunakan selotip untuk membantunya agar tak mengendurkan pegangan.

Setelah beberapa lama, seorang anggota tim gegana datang dan berhasil melepaskan granat aktif itu dari tangan si pria.

Tangan pria itu lalu diborgol. Dilaporkan granat tersebut adalah tiruan yang tidak ada bahan peledak di dalamnya.

Tentara teman si pria yang dikabarkan baru pulang dari tugas di Donbass juga ditangkap di rumah beberapa saat kemudian.

Baca juga: Granat Nanas di Jalan Cimanuk Garut Tak Berkaitan dengan Aksi Teror

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com