Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Assad Antar Istrinya Jalani Terapi Kanker Payudara

Kompas.com - 09/08/2018, 11:54 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

DAMASKUS, KOMPAS.com - Di tengah kecamuk perang di negerinya, Presiden Suriah Bashal al-Assad kini juga dibebani pikiran lain, yaitu istrinya Asma yang sekarang tengah menjalani perawatan kanker payudara yang diidapnya.

Sebelumnya, para dokter mendiagnosa perempuan kelahiran Inggris itu mengidap "tumor ganas" tetapi masih dalam stadium dini.

Sejumlah foto yang diunggah ke media sosial Facebook, Rabu (8/8/2018), memperlihatkan Assad yang tersenyum lebar duduk di sebelah istrinya yang duduk sambil mendapatkan infus di lengan kirinya.

Baca juga: Bashar al-Assad: Saya Tidur dan Bekerja dengan Normal

Lewat unggahan di media sosial itu Assad menyatakan harapan agar istrinya itu segera pulih.

Foto lain di media sosial juga memperlihatkan Asma yang terlihat sehat membawa gelas dan sebuah laptop dengan lengan kirinya masih dibalut perban.

"Saya adalah milik rakyat Suriah yang mengajarkan ketabahan, kekuatan, dan cara bagaimana menghadapi kesulitan," demikian kalimat dalam bahasa Arab yang mengiringi foto-foto itu.

"Tekad saya bersumber dari tekad dan kekuatan dari kalian semua selama beberapa tahun terakhir."

Kantor berita Suriah SANA mengabarkan, ibu negara Suriah itu dirawat di rumah sakit militer Damaskus, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Asma al-Assad (42) yang lahir di London itu menikahi Assad pada 2000 dan pindah ke Damaskus enam bulan setelah menikah.

Ayah Asma, pindah ke Inggris untuk belajar menjadi kardiolog di RS Cromwell dan selalu digambarkan sebagai penghubung utama antara pemerintah Suriah dan Inggris.

Pasangan Bashar dan Asma al-Assad memiliki tiga putra, Hafez lahir pada 2001, Karim (2004), dan putri bungsu Zein (2003).

Mantan bankir ini dulu dianggap menjadi tokoh reofrmis dalam pemerintahan suaminya dan mendapatkan citra publik yang positif sebelum perang saudara pecah di Suriah pada 2011.

Asma dulu pernah dipuji karena kegiatan sosialnya, mendorong pengembangan ekonomi dan memperjuangkan hak-hak perempuan di Suriah.

Namnun, sejak perang pecah, pandangan terhadap Asma berubah setelah banyak dugaan kekerasan ditujukan kepada pemerintahan Bashar al-Assad.

Lewat akun Instagram-nya, Asma kerap mengunggah foto dirinya mengunjungi pasukan Suriah dan keluarga para tentara yang terluka dalam konflik bersenjata itu.

Baca juga: Negerinya Dihujani Misil, Presiden Assad Tetap Ngantor Seperti Biasa

Sejumlah kalangan bahkan menuding Asma menutup mata terhadap tindakan represif pemerintah salah satunya adalah serangan senjata kimia yang menewaskan warga sipil.

Pada 2012, Uni Eropa membekukan seluruh aset milik Asma dan memberlakukan larangan berkunjung bagi pasangan nomor satu di Suriah itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com