Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Siaran Langsung TV, Duterte Ancam Bakal Hukum Mati Polisi Korup

Kompas.com - 08/08/2018, 09:17 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Fox News

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa (8/8/2018) mengancam akan mengeksekusi mati polisi yang korup, termasuk anggota yang terlibat dalam kejahatan narkoba dan kriminal lainnya.

Ancamannya itu dia lontarkan dalam pidato yang disiarkan langsung oleh televisi.

Fox News mengabarkan, ada lebih dari 100 polisi di Filipina yang sedang menghadapi tuntutan administratif dan pidana atas kasus perkosaan, penculikan, dan perampokan.

 

Mereka dikawal ke istana kepresidenan untuk bertemu dengan Duterte.

Baca juga: Duterte Resmikan UU Otonomi Wilayah Mayoritas Muslim di Mindanao

"Jika kalian tetap seperti ini, saya sungguh akan membunuh kalian," katanya kepada polisi, dalam siaran jaringan TV lokal.

Pria berusia 73 tahun itu akan meninjau ulang kembali kasus-kasus kejahatan yang melibatkan anggota polisi.

"Saya memiliki unit khusus yang akan mengawasi kalian seumur hidup dan jika kalian melakukan kesalahan kecil, saya akan minta kalian dibunuh," ucapnya.

"Jika mereka mati, jangan datang kepada kami dengan meneriakkan hak asasi manusia, atau proses hukum, karena saya sudah memperingatkan kalian," imbuhnya.

Lebih dari 4.500 orang tewas dalam upaya pembersihan narkoba oleh pemerintah Filipina. Hal tersebut telah memicu kekhawatiran oleh negara Barat dan kelompok pemantau hak asasi manusia.

Polisi menyebut, hampir 150.000 tersangka narkoba telah ditangkap dan banyak penegak hukum juga tewas dalam proses itu, membuktikan bahayanya memerangi obat-obatan terlarang.

Baca juga: 75 Kendaraan Mewah Selundupan Dihancurkan, Duterte Terlihat Girang

Duterte menyebut perang negara melawan narkoba masih jauh dari kata usai.

Dia menegaskan akan terus melanjutkan operasi melawan peredaran obat-obatan terlarang itu yang kini telah memasuki tahun ketiga, serta didukung sebagian besar publik di Filipina.

"Izinkan saya mulai dengan mengatakannya secara terus terang. Perang melawan obat-obatan terlarang masih jauh dari selesai," katanya, pada bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fox News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com