Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dobrak Tradisi, Xi Jinping Tak Umumkan Jenderal Baru di HUT Militer

Kompas.com - 07/08/2018, 14:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping dilaporkan tak mengumumkan jenderal baru saat Hari Ulang Tahun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Dilansir SCMP Senin (6/8/2018), ini juga kali pertama bagi Xi tak mengangkat perwira tinggi sejak dia berkuasa pada 2012.

Setiap tahun pada 1 Agustus, seorang Pemimpin China bakal mengumumkan seorang jenderal untuk mengangkat moral militer.

Baca juga: Korea Selatan Kirim Jet Tempur untuk Usir Pesawat Militer China

Sejak berkuasa, Xi telah mempromosikan 30 jenderal, dengan 27 di antaranya diumumkan pada malam peringatan HUT militer.

Namun, para analis militer memprediksi keputusan Xi mendobrak tradisi tidak saja tatkala dia tak mengumumkan nama jenderal baru di HUT tahun ini.

Namun juga pada 2017, dia mengangkat 140 orang untuk mengisi pangkat mulai dari Letnan Jenderal, Mayor Jenderal, hingga Jenderal jelang Kongres Partai Komunis.

Pengamat militer asal Hong Kong, Liang Guliang, menyatakan kebanyakan para perwira tinggi itu masih berusia muda.

Contohnya adalah Komandan Angkatan Udara Ding Laihang, dan Kepala Angkatan Laut Shen Jinlong yang keduanya berasal dari regional.

"Biasanya, jabatan komandan maupun kepala langsung diambil dari para wakil yang lebih dahulu menghuni markas besar," kata Liang.

Sementara komentator militer Phoenix TV Song Zhongping berujar, Xi hanya memilih para jenderal yang siap tempur sehingga dia enggan mengikuti tradisi.

"Selain itu, dia juga menginginkan jenderalnya mengikuti persenjataan modern, mempunyai prestasi, dan kebutuhan politik," kata mantan Korps Artileri Kedua PLA itu.

Terobosan yang dilakukan Sekretaris Jenderal Partai Komunis tak sampai di situ. Pada 2015, dia melakukan restrukturisasi militer.

Antara lain dengan memperkecil jumlah pasukan PLA yang mencapai 2,3 juta untuk mendapatkan tentara yang lebih gesit, dan berkelas dunia.

Baca juga: Pasukan China dan India Terlibat Bentrokan Lempar Batu di Himalaya

Reformasi itu membuat 300.000 personel dipecat. Tujuh daerah militer dipangkas jadi lima, dan empat Markas Besar PLA berubah menjadi 15 departemen kecil.

Media militer PLA Daily dalam editorialnya mengutip seruan Xi agar infrastruktur PLA tak lagi bergerak dalam operasi yang menghasilkan keuntungan.

Seperti rumah sakit militer merawat pasien sipil, barak juga berfungsi bagi kantor perusahaan swasta, maupun perusahaan militer mengerjakan pekerjaan sipil.

Di editorial terpisah PLA Daily saat HUT ke-91 pekan lalu, Xi meminta militernya siap dengan ancaman yang diterima China baik dari dalam maupun luar.

Ancaman dalam yang disebut Xi merujuk kepada keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meneken "Taiwan Travel Act".

Dengan undang-undang tersebut, pejabat AS bisa melakukan pertukaran dengan Taiwan yang selalu disebut bagian dari China itu.

Baca juga: Tingkatkan Pertahanan, Taiwan Siagakan 29 Unit Helikopter Apache

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com