Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Perlengkapan Mencari Ikan Berusia 29.000 Tahun

Kompas.com - 07/08/2018, 13:12 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

SEOUL, KOMPAS.com - Para arkeolog yang melakukan penggalian di sebuah gua di Korea Selatan menemukan bukti bahwa manusia sudah memiliki teknologi canggih untuk menangkap ikan pada 29.000 tahun yang lalu.

Uji karbon terhadap batu pemberat yang ditemukan di Jeongseon, wilayah timur Korea Selatan pada Juni lalu membalikkan keyakinan selama ini.

"Temuan ini memundurkan sejarah cara manusia mencari ikan hingga  19.000 tahun," kata Direktur Museum Universitas Yonsei, Han Chang-gyun.

Baca juga: Arkeolog Temukan Pondasi Perpustakaan Tertua di Jerman

Sebelumnya, peneliti pernah menemukan batu pemberat untuk menenggelamkan jala itu di Prefektur Fukui, Jepang dan kota Cheongju, Korea Selatan.

Namun, ujar Han, kedua penemuan itu berasal dari masa Neolitikum atai sekitar 10.000 tahun yang lalu.

"Temuan ini menunjukkan manusia dari masa Paleolitikum Atas sudah mulai menangkap ikan sebagai makanan mereka," tambah Han.

Batu pemberat itu berbobot 14-52 gram dengan diameter 37-56 milimeter memiliki alur yang diukir hingga bisa diikatkan ke bagian dasar jaring.

"Jaring itu ditenggelamkan di sebuah sungai beraliran deras untuk menangkap ikan-ikan kecil," lanjut Han.

Di lokasi yang sama yaitu di Gua Maedun, para peneliti juga menemukan tulang belulang ikan dan hewan-hewan lainnya, peralatan batu, dan benda-benda lainnya.

Baca juga: Tim Arkeolog Temukan Roti Berusia 14.500 Tahun di Jordania

Sebelum temuan di Korea Selatan ini, perangkat memancing tertua yang pernah ditemukan adalah sebuah mata kail.

Mata kail itu terbuat dari tempurung kerang dan siput laut yang ditemukan di sebuah pulau di wilayah selatan Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com