Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Usia 96 Tahun, Nenek Ini adalah Vokalis Band Death Metal

Kompas.com - 04/08/2018, 21:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Seorang nenek yang berusia 96 tahun merupakan vokalis dari sebuah band death metal yang ada di Amerika Serikat (AS).

Inge Ginsberg lahir di Austria. Namun dia melarikan diri ke Swiss saat Perang Dunia II berkecamuk untuk menghindari Holocaust.

Selama perang, dia dan suaminya Otto Kollman tinggal di kamp pengungsian. Kemudian mereka pindah ke Hollywood dan memulai hidup yang baru.

Baca juga: Kencingi Tugu Peringatan Holocaust, Remaja Israel Ditangkap

Dilansir Oddity Central Jumat (3/8/2018), dia sempat menjadi penulis lagu bagi sejumlah penyanyi papan atas era 50-an seperti Nat King Cole atau Dean Martin.

Namun, dia merasa jenuh dengan kehidupan di Hollywood. "Semuanya palsu. Jadi saya memutuskan untuk keluar," ungkap Ginsberg.

Untuk mengisi hari tua, dia sering menulis lagu dan puisi. Tapi dia merasa frustrasi karena pesannya tak tersampaikan.

Kemudian dia bertemu dengan seorang musisi bernama Pedro De Siva yang kemudian memberikannya solusi tak terduga; musik Death Metal.

Siva mengungkapkan suatu kali di musim panas, dia melihat Ginsberg sedang menulis sebuah lirik tentang darah dan kematian.

"Saya kemudian membacanya dan berkata kepada Inge. 'Apa yang Anda tulis ini seperti lirik lagu death metal'," kenang Siva.

Jadi di usia 93 tahun, Ginsberg dan Siva kemudian membentuk band yang diberi nama TritoneKings. Ginsberg bertugas menciptakan lirik, sementara Siva mengaransemen musiknya.

Dia dan band-nya berpartisipasi dalam sejumlah ajang pencarian bakat. Di antaranya Switzerland's Got Talent maupun America's Got Talent.

"Jika saya mengikuti kompetisi seperti pencarian bakat, maka jutaan orang bakal mendengarnya di YouTube," tutur Ginsberg.

Dia berkata, setiap lagunya mempunyai pesan. Antara lain adalah jangan hancurkan apa yang tidak bisa dibangun ulang.

Atau manusia tak bisa menghindari kematian. Jadi yang bisa dilakukan adalah tertawa tatkala menghadapinya.

"Saya selalu tersenyum. Saya tersenyum ketika miskin atau kaya. Atau ketika saya tersenyum mengingat saya bisa lepas dari Holocaust," katanya.

Baca juga: Dikritik Usai Berfoto di Holocaust Memorial, Syahrini Beri Penjelasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com