Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Bakal Tagih Rusia Biaya Perang Rp 724 Triliun

Kompas.com - 04/08/2018, 18:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, menyatakan bakal segera menagih biaya kerusakan perang yang ditimbulkan oleh Rusia.

Pada awal 2014, Rusia melakukan pendudukan Semenanjung Crimea, kemudian dilaporkan mendukung konflik di Donbass.

Aksi itu terjadi setelah aksi protes masif di Kiev melengserkan mantan Presiden Viktor Yanukovich yang dikenal dekat dengan Rusia.

Baca juga: Rusia Klaim Tangkap Agen Ukraina dengan Misi Sabotase di Crimea

Poroshenko yang berkuasa kemudian berjanji bakal merebut Crimea tanpa militer. Namun, dia berurusan dengan konflik di Donbass yang menewaskan 10.000 orang.

Kini setahun sebelum pemilihan umum, Poroshenko mengunggah tulisan di Facebook meminta menterinya mulai menghitung kerugian perang, dan mengirimkannya ke Rusia.

Dilansir Newsweek Jumat (3/8/2018), Poroshenko menulis agresi Rusia menyebabkan infrastruktur dan ekonomi di Donbass serta Crimea hancur.

"Karena itu, kami tak ragu lagi untuk mulai mengklaim kompensasi yang harus dibayarkan Rusia kepada kami," tegas Poroshenko.

Presiden berusia 52 tahun itu tak memberikan rincian besarnya jumlah yang harus dibayarkan oleh Negeri "Beruang Merah".

Namun juru bicara Poroshenko, Irina Lutsenko, berujar kerusakan Ukraina mencapai 50 miliar dolar AS, atau Rp 724,8 triliun.

Kremlin selalu menyanggah jika mereka terlibat dalam konflik separatis di Donbass. Namun, Newsweek melaporkan mereka mengakui pasukannya berpartisipasi di Crimea.

Padahal, Rusia sebelumnya menyangkal pendudukan itu. Selain itu, dilaporkan pasukan separatis di Donbass sebagai milik mereka.

Ini bukan kali pertama Rusia mendapat tagihan kerusakan perang dari negara lain. Latvia pernah mengatakan Moskwa berutang 210 miliar dolar AS, atau Rp 3.044 triliun.

Biaya itu merupakan kerusakaan infrastruktur karena Uni Soviet mencaplok Latvia sebagai bagian dari wilayahnya.

Tudingan itu kemudian direspon Rusia dengan menyatakan Latvia juga berutang 72 miliar dolar AS, sekitar Rp 1.043 triliun, sebagai kompenssasi investasi ketika era Soviet.

Baca juga: Rusia Pakai Laser untuk Butakan Mata Penjaga Perbatasan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com