Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Imbau Warga Zimbabwe Terima Hasil Pemilu

Kompas.com - 03/08/2018, 19:57 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyampaikan kepada semua pihak di Zimbabwe agar dapat menerima dan menghormati hasil pemilihan presiden yang baru saja digelar.

"Sebagai negara yang bersahabat dengan Zimbabwe, kami menyerukan pada pihak terkait untuk menempatkan kepentingan negara dan rakyat terlebih dahulu."

"Juga menghormati pilihan yang dibuat oleh masyarakat Zimbabwe," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam keterangan persnya pada Jumat (3/8/2018).

"Kami berharap masyarakat internasional akan bergabung bersama kami dan memberikan kontribusi dalam menjunjung kedamaian dan pembangunan di Zimbabwe," tambah Geng dilansir AFP.

Baca juga: Menang Tipis di Pemilu, Mnangagwa Jadi Presiden Terpilih Zimbabwe

Zimbabwe pada Senin (30/7/2018) lalu, untuk pertama kalinya mengadakan pemilihan umum sejak dilengserkannya Robert Mugabe yang berkuasa selama 37 tahun.

Pemilu yang diikuti oleh 23 calon presiden tersebut akhirnya dimenangkan oleh calon petahana, Emmerson Mnangagwa dari Partai ZANU-PF yang berkuasa dengan perolehan 50,8 persen suara.

Dengan kemenangan di atas 50 persen tersebut, maka putaran kedua pemilu tidak perlu digelar.

Namun hasil resmi yang diumumkan Komisi Pemilihan Zimbabwe pada Kamis (2/8/2018) malam waktu setempat tersebut tidak serta merta diterima pihak oposisi yang menuduh pemilu yang telah digelar adalah palsu.

Massa pendukung oposisi pun turun ke jalan dan melancarkan aksi protes yang berujung bentrokan dengan pasukan keamanan, menyebabkan setidaknya enam warga sipil meninggal dunia akibat tembakan.

Presiden China Xi Jinping memuji Mnangagwa yang pernah menjalani pelatihan militer di China ketika masih menjadi pejuang pembebasan muda pada 1960-an, sebagai teman lama, saat dia berkunjung ke Beijing pada bulan April lalu.

China juga telah lama menjadi salah satu sekutu paling kuat Zimbabwe sejak masa kepemimpinan Mugabe, termasuk sebagai mitra dagang utama, setelah negara Barat menjauhinya karena pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintahannya.

Baca juga: Oposisi Zimbabwe Sebut Hasil Pemilu Penuh Rekayasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com