HARARE, KOMPAS.com - Presiden petahana Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menang tipis dalam pemilihan umum, mengalahkan kandidat oposisi.
Berdasarkan hasil resmi yang dikeluarkan pada Jumat (3/8/2017), Mnangagwa menang dengan suara 50,8 persen. Posisinya unggul dibandingkan kandidat oposisi dari partai MDC, Nelson Chamisa, dengan perolehan suara 44,3 persen.
"Emmerson Dambudzo Mnangagwa dari Partai ZANU-PF karena itu dinyatakan sebagai presiden terpilih republik Zimbabwe," kata ketua Komisi Pemilu Zimbabwe (ZEC) Priscillia Chigumba, seperti diwartakan AFP.
Baca juga: Bentrok Pemilu Zimbabwe Tewaskan 3 Orang, Presiden Salahkan Oposisi
Mnangagwa membutuhkan lebih dari 50 persen untuk mengamankan kemenangan tanpa harus ada putaran kedua.
Mereka menuding adanya kecurangan dalam pemilu.
Sebanyak enam orang tewas pada Rabu (1/8/2018), ketika pasukan melepaskan tembakan ke arah demonstran dari partai MDC.
Pengamat pemilu dari Negara Persemakmuran mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga sipil tak bersenjata.
Baca juga: Bentrok Aksi Protes Hasil Pemilu Zimbabwe, Satu Orang Tewas Ditembak
Setelah dinyatakan Mnangagwa dinyatakan menang, juru bicara partai MDC Morgan Komichi mengatakan partainya menolak hasil pemilu.
"Kami akan bawa ini ke pengadilan," katanya.
Pemilu Zimbabwe yang digelar pada Senin lalu bertujuan untuk menyongsong era baru setelah bebas dari penindasan diktator Robert Mugabe.
Dengan begitu, Zimbabwe dapat terbebas dari isolasi internasional dan menarik investasi asing untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur.
Mnangagwa telah menjanjikan pemungutan suara yang bebas dan adil, setelah militer mengantarnya berkuasa saat Mugabe dipaksa mengundurkan diri pada November lalu.
Baca juga: Dua Calon Presiden Zimbabwe Klaim Unggul dalam Pemilu
Dalam pemilihan parlemen, yang juga diadakan pada Senin lalu, partai ZANU-PF menang dengan mudah.
"Itu berarti penderitaan kami akan terus berlanjut," Emion Chitsate, seorang penjaga keamanan di pusat perbelanjaan di distrik Waterfalls di Harare.
"Ini adalah ZANU-PF yang sama yang membawa kita ke tempat kita berada saat ini," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.