Petugas Bandara Inggris Gagalkan Pengiriman Komponen Rudal ke Iran

LONDON, KOMPAS.com - Petugas Bandara Heathrow, Inggris, dilaporkan berhasil menggagalkan benda mencurigakan mirip komponen rudal yang hendak dikirim ke Iran.

Dilaporkan Daily Mail Kamis (2/8/2018), Polisi Perbatasan Bandara menyita benda seperti "Cincin O" yang biasa digunakan di industri minyak Iran.

Benda itu disita ketika mereka tengah melaksanakan pengecekan kargo. Komponen misil berbentuk kecil itu dimasukkan dalam sebuah tabung agar tidak hilang.

Baca juga: Penjualan Sistem Rudal S-400 Rusia ke Turki Bencana bagi AS

Petugas keamanan menjadi curiga, dan berspekulasi jika "Cincin O" itu bakal digunakan untuk pembuatan rudal.

London Evening Standard melansir, penyelidikan dilakukan untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab atas pengiriman tersebut.

Wakil Direktur Pasukan Perbatasan Heathrow, Monique Wrench menjelaskan, jajarannya melihat benda itu mirip yang digunakan di kilang minyak.

Namun, cincin tersebut ternyata tidak cocok pada tabung itu. "Benda itu bisa digunakan pada minyak, namun juga hulu ledak," kata Wrench.

Wrench menolak menjawab ketika awak media bertanya apakah jajarannya sudah melakukan penangkapan. "Yang bisa saya katakan, Bea Cuka tengah menginvestigasinya," tegasnya.

Penjualan, penyediaan, maupun pengiriman berbagai komponen rudal maupun teknologi senjata termasuk terlarang di Inggris.

Tujuannya adalah menghentikan produksi rudal dari Iran maupun kelompok paramiliter yang menjadi sekutunya, Hezbollah.

Jika ketahuan, pelaku bisa terancam penjara dan denda. Salah satunya adalah mantan anggota Marinir Inggris, Andrew Faulkner.

Pada 2010, dia dijatuhi hukuman penjara 2,5 tahun karena terbukti mengirimkan 100 pembidik senapan sniper Schmidt and Bender.

Awalnya, Faulkner mengklaim bahwa teropong bidik tersebut dikirim kepada seorang pembeli di Dubai untuk keperluan berburu.

Baca juga: Israel Ancam Serang Iran jika Blokade Perairan Yaman