Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Pesan untuk AS, Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran

Kompas.com - 02/08/2018, 19:28 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat meyakini Iran sedang mempersiapkan latihan militer besar-besaran di Teluk Persia dalam beberapa hari mendatang.

Diduga, jadwal latihan militer tahunan ini dimajukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington. Demikian sejumlah pejabat AS seperti dikutip Reuters, Rabu (1/8/2018).

Pemerintah Iran amat kecewa dengan keputusan Presiden AS Donald Trump yang menarik diri dari kesepakatan nuklir dan kembali menjatuhkan sanksi terhadap Teheran.

Baca juga: Israel Ancam Serang Iran jika Blokade Perairan Yaman

Sejumlah pejabat senior Iran sebelumnya telah memperingatkan negeri itu tidak akan menyerah begitu saja terhadap langkah AS untuk memblokir ekspor minyak Iran.

Pusat Komando Militer AS memastikan telah mengetahui peningkatan kegiatan militer Iran, termasuk di Selat Hormuz, sebuah jalur pelayaran strategis perdagangan minyak.

Pasukan Garda Republik Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika sanksi terhadap negeri itu tetap diberlakukan.

"Kami mengetahui adanya peningkatan operasi angkatan laut Iran di Teluk Arab, Selat Hormuz, dan Teluk Oman," kata Kapten AL Bill Urban, juru bicara komando pusat yang membawahi pasukan AS di Timur Tengah.

"Kami memantau secara intensif dan bekerja sama dengan para sekutu untuk memastikan jalur pelayaran dan perdagangan internasional tidak terganggu," tambah Urban.

Namun, Urban tidak memberikan penjelasan lebih rinci tentang kemungkinan latihan militer Iran itu.

Namun, sejumlah pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, Garda Revolusi Iran mempersiapkan lebih dari 100 kapal dalam latihan tersebut.

Ratusan personel pasukan darat juga akan dilibatkan dalam latihan militer itu.

Para pejabat AS ini menyebut, latihan militer Iran akan dimulai dalam 48 jam meski waktu pastinya belum diketahui.

Latihan militer ini agaknya dirancang untuk mengirim pesan kepada Washington yang meningkatkan tekanan ekonomi dan diplomasi terhadap Teheran.

Meski demikian, sejauh ini AS belum terlihat akan menggunakan kekuatan militer untuk menghadapi Iran atau sekutu-sekutunya.

Baca juga: Petinggi Iran: Jika Ingin Bertemu, Trump Harus Kembali pada Kesepakatan

Kebijakan Trump sudah memberikan tekanan signifikan terhadap perekonomian Iran yang sejak awal tahun sudah diwarnai aksi unjuk rasa akibat kenaikan harga, kelangkaan air bersih, pemutusan aliran listrik, dan korupsi.

Pada Selasa (31/7/2018) ratusan orang melakukan unjuk rasa di beberapa kota termasuk Isfahan, Karaj, Shiraz, dan Ahvaz.

Mereka berunjuk rasa memprotes tingginya inflasi yang disebabkan salah satunya oleh melemahnya nilai tukar rial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com