Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Hong Kong Menyerahkan Diri atas Kejahatan yang Dilakukannya 24 Tahun Lalu

Kompas.com - 31/07/2018, 14:42 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

HONG KONG, KOMPAS.com - Seorang pria asal Hong Kong menyerahkan diri dan mengakui kejahatan yang dilakukannya setelah sempat hidup dalam pelarian selama hampir 23 tahun.

Chan Kim-hung (52) mengakui kejahatannya yang telah memperkosa dan merampok seorang wanita di Hong Kong pada tahun 1994 silam.

Ketika itu, Chan bersama dengan seorang rekannya telah mencuri kartu kredit dan uang tunai sejumlah, beserta kartu identitas dari seorang perempuan berusia 26 tahun.

Chan sempat menyekap korban selama dua hari, mengikat tangan dan menutup mulutnya.

Dia juga memperkosa perempuan itu, sementara rekannya, Wong Wing-tak menggunakan kartu kredit korban untuk membeli perhiasan yang kemudian mereka gadaikan.

Baca juga: Buronan di China Menyerahkan Diri setelah Kabur selama 26 Tahun

Melansir dari SCMP, Chan sempat ditahan, setelah korban melarikan diri dan melaporkan kejahatannya. Selama dalam penahanan, Chan membantu kepolisian menangkap rekannya, Wong.

Wong telah diadili dan divonis penjara tujuh tahun pada 1995, namun Chan memutuskan untuk melarikan diri saat dia diharuskan menghadiri persidangan.

Chan bersembunyi selama bertahun-tahun di China daratan, sebelum kemudian memutuskan kabur ke Thailand.

Saat berada di Thailand, Chan mulai memeluk agama Kristen dan bersembunyi di sebuah gereja di dekat perbatasan Myanmar.

Hingga pada 2014, atas dorongan seorang pendeta, Chan akhirnya berniat kembali ke Hong Kong untuk mengakui dan menghadapi kejahatannya.

"Hati nuraninya menyuruhnya untuk kembali ke Hong Kong dan menghadapi hukuman apa pun," kata Kwan Tong-lee, pengacara yang mendampingi Chan di persidangan, Senin (30/7/2018).

Di hadapan pengadilan, Chan mengaku menangkap korban pada 9 September 1994 di sebuah klub malam dan membawanya ke sebuah hotel, di mana dia bersama rekannya menyekap dan memperkosa korban.

Chan sempat ditahan dan akan menjalani proses persidangan sebelum akhirnya menghilang pada 23 Mei 1995.

Setelah lebih dari 23 tahun, Chan menghubungi kepolisian Hong Kong mengenai rencananya menyerahkan diri.

Dia kemudian ditahan selama delapan bulan di Thailand sebelum dipulangkan ke Hong Kong pada Januari lalu dan langsung ditangkap saat tiba di Bandara Internasional Hong Kong.

Baca juga: Kalah Bertaruh dengan Polisi di Facebook, Buronan Menyerahkan Diri

"Dia mengakui kesalahannya sebelum pengadilan menunjukkan bahwa dia benar-benar menyesal," kata Kwan.

Wakil Hakim, Andrew Bruce mengatakan, pengadilan berniat menghukum Chan atas apa yang dilakukannya dan apa yang dilakukan rekannya karena mereka bertindak sebagai satu kelompok.

"Dia sama-sama bertanggung jawab," kata Bruce yang menambahkan pengadilan menunda pembacaan putusan hukuman pada Selasa (31/7/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com