Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2018, 14:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi kepada delapan individu yang diyakini telah memberikan bantuan kepada Suriah dalam program senjata kimia.

Selain delapan individu, sanksi AS juga jatuh pada lima entitas yang terbukti menjadi bagian penting dari jaringan pengadaan untuk membantu produksi senjata kimia Suriah.

Pemberian sanksi tersebut datang sebagai bagian dari koordinasi yang dilakukan AS dengan Perancis, yang ingin menargetkan jaringan pengadaan untuk Pusat Penelitian dan Penelitian Ilmiah Suriah (SSRC).

Baca juga: Organisasi Pengawas Senjata Kimia Sebut Klorin Telah Digunakan di Suriah

Melansir dari AFP, menurut Departemen Keuangan AS, lembaga tersebut merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk pengembangan senjata kimia Suriah.

"Penggunaan persenjataan kimia oleh Suriah yang mengerikan, termasuk serangan terhadap wanita dan anak-anak, akan selalu tertanam dalam pikiran kita," kata Sigal Mandelker, Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Finansial, pada Rabu (25/7/2018).

"Dan hari ini, kami melanjutkan kampanye untuk menghentikan serangan kejam rezim Bashar Al-Assad dengan menargetkan jaringan pengadaan yang telah mendukung program senjata kimianya," tambahnya.

Sebelumnya, Perancis pada pekan lalu juga telah memperbarui sanksi pembekuan aset pada 24 entitas dan individu dari jaringan yang sama untuk menyediakan berbagai dukungan kepada SSRC.

Salah satu entitas yang menjadi sasaran sanksi oleh Departemen Keuangan AS yakni Electronics Katrangi Trading, perusahaan Lebanon yang beroperasi di Suriah, China, Mesir, dan Perancis.

Sanksi juga dijatuhkan pada Top Technologies SARL, yang berbasis di Lebanon dan bergerak di bidang ekspor dan impor komponen elektronik.

Baca juga: Pentagon: Suriah Masih Miliki Sisa Senjata Kimia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com