Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Oposisi Zimbabwe Sebut Pemilu Mendatang Akan Dicurangi

Kompas.com - 27/07/2018, 13:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HARARE, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Zimbabwe Nelson Chamisa mengatakan, pemilihan presiden yang akan datang bakal dicurangi dan otoritas pemilu telah berpihak.

"Pemilu mendatang telah berada di jalur yang ditentukan sebagai pemilu tipuan. Komisi pemilihan juga telah memihak dan kehilangan kepercayaan dari rakyat Zimbabwe," kata Chamisa pada Rabu (25/7/2018).

Pemilu Zimbabwe dijadwalkan akan digelar pada Senin (30/7/2018) pekan depan. Pemilu tersebut akan menjadi yang pertama setelah dilengserkannya Robert Mugabe.

Baca juga: Ini 5 Fakta tentang Pemilu Zimbabwe yang Bakal Bersejarah

Kendati meyakini akan adanya kecurangan dalam pemilu mendatang, namun Chamisa menegaskan tidak bakal melakukan aksi boikot karena meyakini dirinya tetap akan meraih kemenangan dari Presiden Emmerson Mnangagwa yang diusung partai berkuasa, ZANU-PF.

"Kami tidak bisa memboikot mandat, pemenang tidak akan melakukan boikot. Kemenanangan tidak bisa dihindari," kata Chamisa dilansir AFP.

"Mnangagwa tahu kekalahan sedang menatap wajahnya.. Kami akan membalikkan angka (suara) kami dan mengalahkan mereka," tambahnya.

Pemililihan presiden di Zimbabwe pekan depan akan diikuti oleh 23 calon presiden, termasuk Emmerson Mnangagwa.

Pemilu kali ini diharapkan akan berjalan adil dan transparan setelah selama 37 tahun pemilihan selalu diwarnai kecurangan demi mempertahankan kekuasaan tertinggi di tangan Mugabe.

Pada pemilu kali ini, Komisi Pemilihan Zimbabwe juga memperkenalkan sistem sidik jari untuk mendaftarkan nama pemilih, sehingga diharapkan tidak akan ada warga yang menggunakan hak suaranya lebih dari satu kali.

Data dari komisi pemilihan menyebut total ada 5,6 juta calon pemilih yang sudah terdaftar untuk pemilu kali ini.

Baca juga: Militer Zimbabwe Berjanji Tetap Netral dalam Pemilu Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com