Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Bocorkan Informasi Rudal Hipersonik, Ilmuwan Rusia Ditahan

Kompas.com - 24/07/2018, 21:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan di pusat penelitian ruang angkasa Rusia ditangkap setelah dituduh membocorkan informasi terkait program senjata negara.

Organisasi ruang angkasa Rusia, The Roscosmos, mengkonfirmasi kabar penangkapan Viktor Kudryavtsev, ilmuwan berusia 74 tahun yang bekerja untuk Institut Penelitian Pusat Pengembangan Mesin di Korolyov.

Ilmuwan peraih penghargaan tersebut dituduh telah membocorkan informasi kepada negara Barat. Tuduhan itu telah dibantah keras oleh Kudryavtsev yang merupakan pakar di bidang dinamika gas dan cairan.

Namun Roscosmos membantah kabar yang menyebut ada staf ilmuwan lain yang juga terlibat atau ditahan. Demikian dilansir AFP, Selasa (24/7/2018).

Baca juga: Rahasia Rudal Hipersonik Rusia Diduga Bocor ke Negara Barat

Biro Keamanan Federal Rusia, FSB, minggu lalu telah melakukan penggerebekan ke institut tersebut atas dasar bahwa dinas keamanan Barat telah memperoleh informasi rahasia terkait pengembangan hipersonik oleh industri Rusia.

"Penyelidikan dilakukan atas dugaan pengkhianatan tingkat tinggi dengan sekitar 10 orang menjadi tersangka yang diduga telah bekerja sama dengan dinas rahasia Barat," kata sebuah sumber dikutip surat kabar Kommersant.

Jika terbukti bersalah telah melakukan pengkhianatan maka ilmuwan tersebut terancam mendapat hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Badan antariksa Rusia telah mengkonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung atas insiden yang terjadi pada 2013 lalu.

Penyelidikan dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin yang pada Maret lalu dalam pidato kenegaraannya, sempat membanggakan persenjataan tak terkalahkan yang sedang dikembangkan negara, termasuk rudal hipersonik.

Sebelumnya pada Kamis (19/7/2018) pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis video yang menunjukkan dua sistem rudal hipersonil baru yang disebut Kinzhal dan Avangard. Keduanya memiliki kemampuan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir.

Baca juga: Putin Sebut Rudal Hipersonik Rusia Bakal Beroperasi pada 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com