Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Trump dan Menlu Iran Terlibat "Tweet-War"

Kompas.com - 24/07/2018, 08:45 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

TEHRAN, KOMPAS.com - Twit Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam presiden Iran Hassan Rouhani dibalas oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga melalui kicauan di Twitter.

"Dunia mendengarkan hal yang lebih keras beberapa bulan lalu. Dan warga Iran telah mendengarnya, bahkan lebih dari beradab, selama 40 tahun," kicau Zarif, Senin (23/7/2018).

Dia juga menggunakan huruf kapital pada akhir twitnya dengan kata "berhati-hatilah", yang sebelumnya juga dikicaukan Trump.

Baca juga: Trump ke Presiden Iran: Jangan Pernah Mengancam AS Lagi

"Kami telah ada selama ribuan tahun dan menyaksikan jatuhnya banyak kerajaan, termasuk kerajaan kami, yang bertahan lebih dari umur beberapa negara. Berhati-hatilah," imbuh Zarif.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan ancaman kepada Presiden Iran Hassan Rouhani yang diketik dengan huruf besar.

"Jangan pernah mengancam AS lagi, atau Anda akan menanggung akibatnya," kicau Trump.

"Kami bukan negara yang bakal tunduk dengan setiap kata-kata Anda yang kasar dan penuh kekerasan. Berhati-hatilah," imbuhnya.

Twit Trump dilontarkan untuk menanggapi pernyataan Rouhani yang mengancam AS atas rencana negara itu memberikan sanksi ekonomi kepada Iran.

"Perdamaian dengan Iran akan melahirkan perdamaian bagi semuanya, sedangkan perang dengan Iran akan melahirkan perang bagi semuanya," ucap Rouhani.

Sanksi yang tengah didorong AS di antaranya berkenaan dengan ekspor minyak Iran yang akan dipangkas hingga titik nol.

Baca juga: Rouhani Sebut Konflik dengan Iran Bisa Menjadi Sumber Segala Perang

Trump bahkan telah mendorong kepada negara-negara produsen minyak untuk meningkatkan produksinya, terutama Arab Saudi, sehingga dapat mengimbangi sanksi terhadap Iran.

Namun, Rouhani telah berulang kali memperingatkan bahwa Iran bisa saja menutup Selat Hormuz yang merupakan jalur penting untuk pelayaran pasokan minyak internasional.

"Kami selalu menjamin keamanan di selat. Jangan sekali-kali bermain-main dengan ekor singa atau Anda akan menyesalinya selamanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com