Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Alumni Desak Pemerintah Belanda Usut Kasus Perkosaan Pelajar Indonesia

Kompas.com - 24/07/2018, 08:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Ikatan alumni pelajar di Belanda atau Studeren in Nederland (Stuned) meminta pemerintah Belanda untuk mengusut tuntas kasus pemerkosaan terhadap pelajar Indonesia.

Melalui pernyataan resminya yang diterima Kompas.com pada Selasa (24/7/2018), Stuned mengecam tindakan keji pelaku yang dianggap sebagai penghinaan terhadap kaum perempuan dan hak asasi manusia.

"Meminta Pemerintah Belanda untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan jaminan keamanan bagi pelajar asing yang sedang menuntut ilmu di negeri Belanda," demikian pernyataan sikap dari Ikatan Alumni Stuned.

Selain itu, organisasi tersebut mendukung pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag untuk memberikan perlindungan dan pendampingan masa pemulihan korban.

Baca juga: Pelajar Pertukaran Indonesia di Belanda Diperkosa Orang Tak Dikenal

Stuned menyatakan, KBRI juga memfasilitasi pendampingan terhadap proses hukum yang akan dijalankan.

Pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Belanda diimbau untuk tetap menjaga privasi dan kerahasiaan korban. Mereka juga diminta agar tetap fokus belajar dan meningkatkan kewaspadaan.

"Kami mengimbau para pelajar Indonesia di Belanda untuk tetap fokus studi, namun tetap peka," tulis Stuned.

Ikatan Alumni Stuned juga bersedia untuk memberikan dukungan bagi pemulihan korban sekembalinya ke tanah air.

Seperti diketahui, seorang pelajar Indonesia di Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda, diperkosa oleh orang tak dikenal pada Sabtu (21/7/2018).

Awalnya, korban pulang menuju tempat tinggalnya di Herman Bavinckstraat dari Stasiun Rotterdam dengan menggunakan sepeda.

Setelah mengunci sepedanya, pelajar diserang pelaku pada pukul 05.30 waktu setempat. Ketika memperkosa, pelaku juga menyiksa korban sehingga membuatnya sempat tak sadarkan diri.

Baca juga: KBRI Monitoring Kasus Pemerkosaan Pelajar Indonesia di Rotterdam

Kepolisian Rotterdam menyatakan, mereka telah menginterogasi 20 saksi mata, dan melakukan olah rute yang diambil mahasiswi itu.

Mereka juga meninjau rekaman CCTV untuk menemukan identitas pelaku yang dilaporkan merupakan pria Afrika yang menaiki sepeda berwarna hitam.

Sekretaris Kedua Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Den Haag Indra Danardi Haryanto mengatakan, saat ini korban masih dirawat di rumah sakit.

"Pihak keluarga sudah tiba. KBRI memfasilitasi kehadiran mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com