Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ditangkap Akibat Berkulit Hitam Mirip dengan Seorang Perampok

Kompas.com - 23/07/2018, 22:03 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Seorang pria Brasil sempat ditahan selama sepekan hanya karena dia berkulit hitam dan berkepala botak, mirip dengan seorang tersangka perampok.

Antonio Carlos Rodrigues (43) ditangkap pada 13 Juli lalu karena dituduh terlibat dalam perampikan bersenjata di kantor konsulat Venezuela di Rio de Janeiro, Brasil.

Kasus yang menimpa Antonio ini seakan menegaskan tantangan rasialisme yang masih dihadapi warga kulit berwarna Brasil meski mereka adalah mayoritas di negeri itu.

"Semua ini tak akan berubah. Masyarakat amat rasialis dan akan selalu begitu," kata Antonio kepada media saat dibebaskan pada Jumat (20/7/2018) malam.

Baca juga: Aktris Kulit Hitam Hollywood Jadi Korban Rasialisme?

Dalam upaya identifikasi, polisi membandingkan rekaman CCTV dari konsulat Venezuela dengan foto-foto yang diunggah Antonio ke media sosial.

Sayangnya, rekaman CCTV kantor konsulat Venezuela berkualitas buruk dan tersangka menggunakan kaca mata hitam saat itu.

Menurut laporan situs berita G1, petugas yang bertanggung jawab atas investigasi itu hanya melihat kesamaan warna kulit, bentuk hidung, dan wajah.

Polisi juga hanya membandingkan beberapa ciri lainnya seperti berkepala botak serta telinga yang besar.

Tak percaya Antonio terlibat perampokan, keluarga pria itu melakukan investigasi sendiri dan berhasil mendapatkan rekaman CCTV lain.

Akhirnya diketahui, pria yang membobol kantor konsulat Venezuela itu telah ditangkap beberapa hari setelah merampok karena melakukan kekerasan dengan senjata api.

"Ini sebuah kesalahan besar, siapa pun bisa membedakan perbedaan fisik antara kedua orang ini," ujar saudara laki-laki Antonio kepada situs berita G1.

Kepolisian Rio de Janeiro akhirnya mengakui kesalahan mereka dan membebaskan Antonio.

Kini kepolisian menggelar investigasi untuk mengungkap kesalahan dalam penanganan kasus tersebut.

Brasil adalah negara terakhir di Amerika Selatan yang menghapus perbudakan pada 1888. Namun, hingga kini perbedaan perlakuan berdasarkan warna kulit masih amat terasa.

Baca juga: Oprah: Obama Korban Rasialisme

Sebagai contoh, sejumlah data menunjukkan hanya lima persen warga Brasil berkulit hitam atau dari ras campuran menduduki jabatan manajer di perusahaan.

Bahkan, salah satu kandidat presiden yang akan bertarung dalam pemilu Oktober mendatang, Jair Bolsonaro kini tengah diselidiki terkait ujaran bernuansa rasialisme terhadap warga Brasil keturunan Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com