Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korsel Jamin Badan Intelijen Bebas dari Kepentingan Politik

Kompas.com - 21/07/2018, 19:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjanji untuk menjamin independensi Badan Intelijen Nasional (NIS) dan membantu para agen bebas dari kepentingan politik.

"Saya berjanji pemerintah tidak akan pernah menggunakan NIS untuk tujuan politik," katanya pada Jumat (20/7/2018), seperti dilansir dari Yonhap News.

"Saya tidak akan pernah menuntut loyalitas dari Anda," imbuhnya, ketika menerima laporan dari lembaga tersebut.

Laporan resmi NIS itu merupakan yang pertama diberikan kepada Moon, sejak dia menjabat pada Mei 2017.

Baca juga: Hukuman Penjara Mantan Presiden Korea Selatan Bertambah Jadi 32 Tahun

Moon mengatakan, NIS memainkan peran utama dalam membantu mengatur pertemuan bersejarah antara dua Korea dan pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Namun, dia menyerukan upaya untuk melakukan reformasi terhadap lembaga itu, yang pernah dikritik secara luas karena urusan politik di pemerintahan sebelumnya.

Pada pemerintahan sebelumnya juga, NIS harus membuat laporan harian kepada presiden dan sekretaris utama kepresidenan. Moon segera menghentikan praktik tersebut saat mulai menjabat.

NIS pernah dituding mempengaruhi opini publik di masa lalu dengan mengunggah dan memanipulasi komentar berita di internet.

Badan intelijen ini juga tersangkut kasus korupsi yang menjerat mantan presiden Park Geun-hye.

Pada vonis yang diberikan Jumat (20/7/2018), Park dihukum karena secara ilegal mengambil dana dari Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan dan intervensi pemilu.

Park terbukti melakukan pelanggaran atas raibnya uang negara karena menerima 3,5 miliar won dari NIS. Tindakan ilegal tersebut terjadi antara Mei 2013 hingga September 2016. 

Baca juga: Hukuman Bui Ditambah, Ini Kasus yang Menjerat Mantan Presiden Korsel

Sebagian uang dari NIS dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti membayar tagihan telepon rahasia dengan sahabatnya Choi Soon-sil, yang juga terseret dalam kasus hukum.

Selain itu, uang tersebut dipakai untuk membiayai perbaikan rumah pribadinya di Seoul selatan dan membayar perawatan medis. Insentif dan bonus untuk ajudan dekat Park juga diambil dari dana yang didapat dari NIS.

Secara total, Park harus menjalani hukuman penjara selama 32 tahun atas berbagai pelanggaran yang dia lakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com