Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Gadis Nepal Diselamatkan dari Kelab Penari Telanjang di Kenya

Kompas.com - 20/07/2018, 23:33 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com - Kepolisian Kenya berhasil menyelamatkan 21 perempuan muda asal Nepal dalam penggerebekan di dua buah kelab penari telanjang di pinggiran ibu kota Nairobi.

Aksi penggerebekan tersebut dilakukan oleh tim detektif dari Direktorat Investigasi Kriminal (DCI) Unit Anti-Perdagangan Manusia dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Unit Kejahatan Terorganisir Antar-Negara.

"Petugas menggerebek dua kelab di Mogotio Road, Weslands dan menyelamatkan 21 gadis Nepal yang telah diperdagangkan ke Kenya untuk dieksploitasi," tulis pernyataan DCI lewat akun media sosial Twitter.

Baca juga: Jenderal Thailand Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Perdagangan Manusia

Tindakan penggerebekan yang dilakukan pada Kamis (19/7/2018) malam tersebut berhasil menangkap tiga tersangka pelaku perdagangan manusia di lokasi.

"Ketiganya akan dituntut dengan pelanggaran terkait," kata DCI menambahkan.

Sementara para gadis asal Nepal, yang tidak dikonfirmasi usianya oleh detektif, telah dipindahkan ke tempat perlindungan korban sesaat setelah operasi penggerebekan.

Mereka akan tetap berada di tempat perlindungan hingga petugas dapat memverifikasi identitas serta status tinggal mereka di Kenya.

"Kami mengamankan 21 perempuan muda asal Nepal dan tiga tersangka dari warga lokal," kata salah satu sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus tersebut kepada AFP, Jumat (20/7/2018).

"Kami juga sedang menyelidiki hubungan mereka dengan jaringan perdagangan manusia internasional. Kami akan beritahu perkembangan kasus ini," tambah sumber.

Baca juga: Imigran Gelap Asal Nepal yang Dideportasi Sudah 19 Tahun di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com