Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tiga Astronot AS Mendarat di Bulan

Kompas.com - 20/07/2018, 13:04 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momentum bersejarah di dunia antariksa tercatat pada 20 Juli 1969. Tiga orang astonot asal Amerika Serikat berhasil menginjakkan kakinya ke bulan.

Proyek ini berawal dari keinginan Presiden AS John F Kennedy yang ingin mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat.

Harian Kompas, 11 Januari 1969, memberitakan, badan antariksa AS, National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah menugaskan tiga astronot yang akan didaratkan di bulan.

Ketiga astronot tersebut adalah Neil Armstrong seorang pegawai sipil NASA, Letnan Kolonel (AU) Michael Collins, dan Kolonel (AU) E. Aldrin.

Dalam penerbangan tersebut, Armstrong menjadi komandan penerbangan, sementara Collins menjadi pilot pesawat luar angkasa, dan Aldrin bertugas sebagai pilot lunar modul yang akan digunakan ketika mendarat di bulan.

Pada 16 Juli 1969, rencana tersebut terwujud dan berjalan lancar. Apollo 11 meluncur ke angkasa dari Cape Kennedy, Amerika Serikat.

Dikutip dari Harian Kompas, 21 Juli 1969, jadwal pendaratan 3 awak pesawat di bulan sudah direncanakan dengan pasti. Apollo 11 telah sampai di bulan pada 20 Juli 1969.

Pejabat NASA mengumumkan bahwa pesawat mendarat di Mare Transquilitatis (Laut Teduh) pukul 18.22 GMT (01.22 WIB).

Selama 9 jam 50 menit, Armstrong dan Aldrin tetap berada di LEM (Lunar Excursion Module) atau lander pendarat pesawat ruang angkasa.

Kemudian, mereka mengecek seluruh peralatan dan memempersiapkan pesawat induk.

Setelah itu, Armstrong membuka lubang ke luar LEM dengan menuruni tangga sembilan tapak pada 21 Juli 1969, pukul 04.22 GMT (11.22 WIB).

Saat itu, Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Setelah 27 menit, Aldrin menyusul Armstrong.

Michael Collins tetap berada di orbit bulan dalam Command Module.

Tugas terpenting dari dua angkasawan itu adalah mengabadikan area bulan dengan kamera, dan yang paling penting mencari contoh jenis-jenis tanah yang ada di bulan untuk bahan penelitian Selenologi (ilmu pengetahuan tentang geologi bulan).

Seusai misi ini, seperti diberitakan Harian Kompas, 23 Juli 1969, Armstrong menyatakan telah melihat keindahan dari ketinggian 700 meter dari permukaan bulan ketika Lunar Module melontarkan pesawat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com