Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Tim Sepak Bola Remaja Ungkap Alasan Masuk ke Dalam Goa

Kompas.com - 19/07/2018, 09:17 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN

CHIANG RAI, KOMPAS.com — Pelatih Sepak Bola "Wild Boars" dan 12 remaja untuk pertama kalinya berbicara di depan media setelah keluar dari rumah sakit pada Rabu (18/7/2018).

Pertanyaan mengapa remaja laki-laki dan pelatih mereka memutuskan masuk ke dalam goa Tham Luang pada 23 Juni 2018 masih menjadi spekulasi.

Beberapa menyebut, alasan mereka masuk ke goa karena harus mengikuti inisiasi klub sepak bola atau merayakan ulang tahun anggota tim.

Pelatih sepak bola berusia 25 tahun, Ekkapol Chantawong atau kerap disapa Ake, akhirnya membeberkan alasan tim "Wild Boars" menjelajahi goa yang berbahaya saat musim hujan.

Baca juga: Anak-anak Tim Sepak Bola Remaja yang Sempat Terjebak di Goa Sudah Bisa Bercanda

Dia mengatakan, para remaja itu hanya ingin melihat ke dalam karena beberapa dari mereka belum pernah mengunjungi goa tersebut.

Ake menyatakan, tim sepak bola belum pernah mengadakan kegiatan kelompok usai menjalani latihan pada Sabtu sore.

Mereka memutuskan untuk menjelajahi lorong goa di bawah tanah sekitar 1 jam. Namun, hujan deras turun dan menyebabkan goa terendam banjir.

"Seseorang bilang, apa kami tersesat?" kata Ake, seperti dikutip dari CNN.

Pintu masuk goa yang tidak dapat dilalui karena terhalang oleh banjir membuat mereka harus berjalan jauh ke dalam goa untuk mencari tempat beristirahat malam itu.

"Kami berjalan sekitar 200 meter. Di sana, kami menemukan lereng dan sumber air kecil di dalam goa," ucapnya.

Sebagai satu-satunya orang dewasa dalam kelompok itu, Ake mengetahui bahwa air yang menetes dari atap goa lebih baik ketimbang air kotor yang berada di bawah.

"Saya bilang pada mereka, lebih baik berada di dekat sumber air," ujarnya.

Dia juga meminta para remaja untuk berdoa sebelum tidur. Mereka selalu berharap ketinggian air akan segera turun pada hari berikutnya dan bantuan bakal segera datang.

"Sebelum kami tidur, saya memberi tahu mereka, 'Mari kita berdoa.' Jadi kami berdoa malam itu," kata Ake.

Baca juga: Kami Sempat Mencoba Menggali Lubang untuk Keluar dari Goa

Namun, air tidak surut. Ake malah mendengar suara air yang terus mengalir dan ketinggian terus meningkat.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com