Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Jadi Agen Mata-mata Rusia, Perempuan Ini Ditangkap Otoritas AS

Kompas.com - 17/07/2018, 11:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat menangkap seorang perempuan Rusia atas tuduhan konspirasi untuk mempengaruhi politik AS.

Perempuan bernama Maria Butina (19) itu dituding menjalin hubungan dengan kelompok politik di AS, termasuk Asosiasi Senjata Nasional (NRA) yang memiliki lobi kuat tentang hak kepemilikan senjata.

Dilansir BBC, dia juga dianggap punya kedekatan dengan Partai Republik. Departemen Kehakiman AS menyatakan, Butina ditangkap pada Minggu (15/7/2018) di Washington, dan dihadirkan ke persidangan pada Senin (16/7/2018).

Baca juga: 4 Hal yang Diungkap Trump dan Putin dalam KTT di Helsinki

Tudingan yang dilontarkan kepada Butina disebut tidak terkait dengan penyelidikan tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan umum AS pada 2016.

Dia diduga bekerja untuk pejabat Rusia tingkat tinggi. Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh pengacara Butina, Robert Driscoll.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan, kliennya bukanlah seorang agen mata-mata. Butina merupakan mahasiswi jurusan hubungan internasional yang mencari gelar untuk mengejar karier dalam bisnis.

"Tidak ada indikasi Butina berusaha untuk mempengaruhi atau melemahkan kebijakan atau hukum tertentu atau negara Amerika Serikat," tulisnya.

AFP melaporkan, penangkapan Butina diumumkan oleh otoritas AS ketika Presiden Donald Trump terbang kembali dari Helsinki, Finlandia, menuju Washington.

Trump baru saja kembali dari pertemuan tingkat tinggi perdana dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Diplomasi Sepak Bola ala Putin Ketika Bertemu Trump

Departemen Kehakiman AS menyatakan, Butina telah melanggar hukum AS dengan tidak mengungkapkan kepada pihak berwenang AS bahwa dia bertindak atas nama pemerintah Rusia.

Butina dianggap memiliki hubungan dekat dengan petinggi Rusia. Spekulasi mencuat seputar identitas petinggi itu yang disebut bernama Alexander Torshin, seorang politisi Rusia.

Saat ini, Torshin merupakan pejabat senior bank sentral Rusia dan mantan anggota parlemen Rusia. Dia juga salah satu dari sejumlah pejabat senior Rusia yang terkena sanksi AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com