Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Kendaraan Menhan Kamerun Disergap Kelompok Separatis

Kompas.com - 13/07/2018, 18:21 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

YAOUNDE, KOMPAS.com - Sebuah konvoi kendaraan Menteri Pertahanan Kamerun Joseph Beti Assomo disergap di kawasan bergolak negeri itu menyebabkan beberapa penyerang tewas.

Radio pemerintah Kamerun, Jumat (13/7/2018) mengabarkan, empat tentara dan seorang reporter terluka dalam insiden yang terjadi pada Kamis (12/7/2018) itu.

Jurnalis harian Cameroon Tribune Gregorie Djarmaila yang terluka dalam insiden itu mengatakan, Menhan Beti Assomo sedang menuju ke sebuah posisi militer yang berada tujuh kilometer dari kota Kumba.

Baca juga: Demo Tuntut Uang Bonus, 30-an Tentara Kamerun Ditangkap

"Konvoi ini terdiri atas 30 kendaraan, termasuk sebuah kendaraan lapis baja yang membawa menteri dan enam jenderal," kata Djarmaila.

Di tengah perjalanan, lanjut Djarmaila, iring-iringan itu terhenti kareha jalan tertutup.

"Saat itulah kendaraan kami ditembaki yang berasal dari rumah-rumah kosong yang ditinggalkan penduduk akibat perang," tambah Djarmaila.

Pasukan yang mengawal konvoi membalas tembakan sehingga iring-iringan menteri pertahanan bisa mencapai tujuannya.

"Namun, tak lama setelah kami meninggalkan pos militer itu, kami kembali ditembaki. Kali ini jumlah mereka lebih banyak dan menembaki semua kendaraan kami," tambah Djarmaila.

Penyergapan itu terjadi di jantung wilayah barat laut dan timur laut Kamerun yang menuntut kemerdekaan.

Di wilayah ini sebagian besar penduduknya berbicara dalam bahasa Inggris bukan bahasa Perancis seperti daerah lain di Kamerun.

Warga yang berbahasa Inggris merasa selama ini mereka mendapatkan diskriminasi di negeri yang sebagian besar penduduknya menggunakan bahasa Perancis itu.

Alhasil, pada 2016 warga kedua daerah ini menuntut pemerintah Kamerun untuk kembali ke model negara federasi.

Namun, Presiden Paul Biya tidak mau memenuhi tuntutan itu. Buntutnya, pada 1 Oktober tahun lalu, milisi bersenjata di kawasan tersebut mendeklarasikan kemerdekaan dari Kamerun.

Mereka kemudian memilih Buea, kota terbesar di wilayah barat daya Kamerun sebagai ibu kota negara impian yang akan dinamaio Ambazonia.

Pemerintah membalas dengan keras yang justru menciptakan kekerasan yang mengakibatkan nyawa melayang dan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com