Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tahun Berselang, Eksekusi Tsar Nicholas II Masih Sisakan Misteri

Kompas.com - 13/07/2018, 13:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pekan depan tepat satu abad eksekusi tsar terakhir Rusia Nicholas II sebagai buntut Revolusi Bolshevik yang merupakan awal dari berdirinya Uni Soviet.

Namun, hingga hari ini banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait kematian sang penguasa Rusia itu.

Pada Februari 1917, di saat Perang Dunia I mencapai puncaknya, moral pasukan Rusia sedang amat buruk ditambah kurangnya bahan pangan memicu kerusuhan massal di ibu kota Petrograd atau kini dikenal dengan nama St Petersburg.

Baca juga: Dokumen KGB Diyakini Ungkap Lokasi Harta Tsar Nicholas II

Kerusuhan itu terus meningkat dan melibatkan ribuan orang, ujungnya Tsar Nicholas II mengerahkan tentara untuk memadamkan revolusi.

Sayangnya, para tentara membangkang dan berbalik menentang Tsar Nicholas II yang pada dasarnya tidak begitu disukai. Alhasil pada Maret 1917, Nicholas II lengser dari tahtanya.

Lengsernya Nicholas II sekaligus menjadi akhir kekuasaan dinasti Romanov yang sudah memerintah Rusia selama 300 tahun.

Sebuah pemerintahan transisi yang rapuh mengambil alih kekosongan kekuasaan. Namun, pemerintahan baru ini dengan cepat digulingkan kaum revolusioner Bolshevik pimpinan Vladimir Ilyich Lenin sekaligus menciptakan Uni Soviet.

Kekacauan ini membuat Nicholas II mencoba mencari suaka politik ke beberapa negara Eropa, termasuk Inggris karena Raja George V masih merupakan sepupu Nicholas.

Namun, semua permintaan suaka Nicholas II ditolak. Sehingga,  Tsar Nicholas II, keluarganya, dan beberapa abdi setianya ditangkap untuk dibawa ke Siberia lalu dipindahkan ke kota Yekaterinburg.

Pada 17 Juli 1918 pagi hari, polisi Bolshevik di kota Yekaterinburg memerintahkan Tsar Nicholas II dan keluarganya pergi ke loteng rumah tempat mereka ditahan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kembalinya Lenin dari Pengasingan

Di loteng, komandan polisi rahasia Bolshevik, Yakov Yurovski mengumumkan perintah untuk mengeksekusi Nicholas II dan keluarganya.

"Nicholas terlihat terkejut dan mencoba bertanya. Yurovski hanya mengulangi perintah yang diterimanya dan tanpa ragu memerintahkan eksekusi," kata sejarawan Robert Service dalam buku "The Last of the Tsars".

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com