Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat dan Mobil Mewah Bekas Diktator Gambia Segera Dilelang

Kompas.com - 29/06/2018, 19:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

BANJUL, KOMPAS.com - Saat mantan presiden Gambia Yahya Jammeh kabur ke pengasingan tahun lalu, dia meninggalkan satu armada pesawat kepresidenan dan sederet mobil mewah.

Semua benda mewah itu seakan menjadi pengingat hasil kekuasaan Jammeh di Gambia selama lebih dari dua dekade.

Lima pesawat dan 30 mobil mewah termasuk beberapa Rolls-Royce dan Bentley ditambah empat lahan tanah di beberapa daerah wisata terbaik di negeri itu dilelang secara online.

Di landasan pacu bandara Banjul, sebuah Boeing 727, Bombardier Challenger 601, dan pesawat buatan Uni Sovyet Ilyushin Il-62M bertuliskan "Republic of Gambia" kini diselimuti debu.

Baca juga: Sebut Thailand Negara Wisata Seks, Gambia Minta Maaf

Sementara itu, di garasi kantor presiden terdapat dua Hummer berlapis baja, lima Rolls-Royce, satu Bentley, BMW, truk pikap, Mercedes, dan sebuah Mini Cooper.

Pada semua mobil itu terdapat tulisan MYJ yang merupakan singkatan dari Miriam Yahya Jammeh, putri sang mantan presiden.

Negara Afrika Barat itu berharap bisa mendapatkan setidaknya 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 143 miliar dari penjualan itu.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Amadou Sanneh di hadapan parlemen Gambia pada tahun lalu.

"Apa yang kami lakukan sebagai pemerintah adalah merancang sebuah situs web tempat untuk mengunggah semua aset ini," kata Lamin Camara, sekretaris tetap kementerian keuangan.

Camara menambahkan, tanggal untuk memulai lelang belum ditentukan.

Selama 22 tahun berkuasa Jammeh banyak dituduh melakukan korupsi besar-besaran dan pelanggaran hak asasi manusia.

Jammeh terdepak dari kekuasaanya setelah sebuah koalisi yang dipimpin Adama Barrow memenangkan pemilu pada Desember 2016.

Setelah sempat menolak lengser, Jammeh akhirnya menyingkir dan mengasingkan diri ke Guinea Ekuatorial.

"Sejauh yang kami tahu, semua kendaraan dan properti ini dibeli dengan menggunakan uang negara. Sehingga benda-benda ini menjadi milik negara," kata Menteri Kehakiman, Abubacar Tamabadou.

Jammeh dan keluarganya pergi meninggalkan Gambia pada 21 Januari 2017. Namun beberapa jam kemudian, seorang pembantu Adama Barrow, sang presiden baru, menunding Jammeh merampok uang negara jutaan dolar di hari terakhir kekuasaannya.

Baca juga: Sebelum Mengasingkan Diri, Mantan Presiden Gambia Kuras Kas Negara

Di masa kekuasaannya, Jammeh menguasai banyak bidang mulai dari toko roti hingga pertanian. Sehingga dia dituduh menggunakan kekuasaan untuk kelancaran bisnisnya.

Menurut pemerintah Gambia, sang mantan diktator diperkirakan mencuri uang negara lebih dari 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 715 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com