Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Berlakukan Lagi Wajib Militer untuk Usia 16 Tahun

Kompas.com - 28/06/2018, 10:55 WIB
Veronika Yasinta

Editor

PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah Perancis mengajukan usulan untuk mengadakan wajib militer bagi seluruh warga yang berusia 16 tahun.

Tujuannya, agar para pemuda negara itu akan memiliki rasa nasionalisme lebih tinggi dengan kegiatan di bidang militer atau kemasyarakatan.

Presiden Perancis Emmanuel Macron pertama kali mengajukan usulan mengenai wajib militer tersebut dalam kampanye pemilihan presiden di 2017.

"Agar seluruh warga muda Perancis mengalami kehidupan militer meski dalam waktu singkat, menjalani wajib militer secara universal dalam jangka yang tidak lama," katanya saat itu.

Baca juga: Macron Tegur Remaja yang Tak Sopan Panggil Namanya

Usulan pemerintah kali ini diperlonggar, peserta bisa melakukan kegiatan militer atau terlibat dalam kegiatan masyarakat.

Program ini diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar 1,5 miliar euro atau sekitar Rp 26 triliun per tahun, dengan dana awal dari pemerintah 1,7 miliar euro atau Rp 29 triliun.

Wajib militer di Perancis dihentikan pada 1996, ketika Macron berusia 18 tahun, sehingga membuatnya menjadi satu-satunya presiden Perancis yang tidak pernah menjalani wajib militer.

Program wajib militer nasional rencananya akan dilakukan dalam dua tahap, yang pertama wajib dan yang kedua sukarela.

Fase pertama bakal digelar selama musim liburan sekolah Perancis yang biasanya berlangsung pada Juli-Agustus setiap tahun. Program militer berjalan selama satu bulan dengan fokus pada kegiatan kemasyarakatan.

Hal ini bisa berbentuk kegiatan amal, menjadi guru sukarela, terlibat dalam kegiatan militer, pemadam kebakaran, atau polisi.

Fase kedua bagi mereka yang berusia di bawah 25 tahun dan bersifat sukarela, akan berlangsung selama tiga bulan sampai setahun.

Peserta akan bisa bekerja di lembaga keamanan atau pertahanan, atau menjadi relawan di bidang sosial, lingkungan atau budaya.

Konsultasi dengan kaum muda, orang tua, pemerintah lokal dan serikat guru akan dilakukan Oktober tahun ini, sebelum keputusan akhir mengenai fase pertama ini akan dilakukan.

Sebuah kelompok kerja yang menangani masalah ini mengatakan wajib militer tersebut bisa dimulai musim panas tahun depan. Pada 2026, diperkirakan sekitar 700.000 warga muda Perancis akan berpartisipasi.

Baca juga: Delegasi Perancis Ditahan Saat Meninjau Pemilu Turki

Konstitusi Perancis tidak mengizinkan negara memaksa sebagian besar penduduknya menghabiskan waktu jauh dari rumah mereka, kecuali bila itu diperlukan untuk pertahanan nasional.

Menurut BBC, 14 organisasi pemuda di sana menentang program ini bahkan ketika belum diumumkan. Mereka mengklaim, para pemuda harus memiliki kebebasan untuk memilih.

Namun jajak pendapat YouGov yang dilakukan Maret lalu menunjukkan, 60 persen warga di Perancis berpendapat wajib militer bagi warga muda adalah hal yang bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com