Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Zimbabwe Optimis Pemilu akan Tetap Berlangsung Damai

Kompas.com - 27/06/2018, 22:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HARARE, KOMPAS.com - Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa berjanji agenda pemilihan presiden yang akan digelar bulan depan bakal berlangsung damai, meski belum lama ini terjadi teror ledakan yang nyaris membahayakan dirinya.

Teror ledakan bom terjadi saat partai berkuasa, Zanu-PF menggelar kampanye di kota Bulawayo dan dihadiri Presiden Mnangagwa, Sabtu (23/6/2018) pekan lalu.

Ledakan terjadi sesaat setelah presiden turun dari panggung kampanye yang dilangsungkan di stadion White City dan melukai sedikitnya 49 orang. Dua orang dilaporkan kemudian meninggal dunia akibat luka yang dialaminya.

Baca juga: Presiden Zimbabwe Tuduh Kelompok Istri Mugabe Dalang Insiden Bom

Presiden Mnangagwa meyakini dirinya telah menjadi target teror ledakan. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas teror tersebut.

"Para pelaku teror itu tidak boleh dibiarkan berhasil, apalagi sampai menghentikan jalannya demokrasi, pemulihan ekonomi dan progres nasional yang layak dirasakan rakyat," kata Mnangagwa dalam pernyataannya.

Mnangagwa mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah pengamanan yang menyeluruh menjelang pemilihan, yang dijadwalkan pada 30 Juli mendatang.

Sebanyak 23 kandidat akan bersaing memperebutkan kursi kepresidenan, termasuk Mnangagwa. Jumlah calon tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarak Zimbabwe.

Upaya menjaga pemilu damai turut dilakukan calon presiden lainnya, dengan 17 kandidat presiden menandatangani kesepakatan damai menjelang pemungutan suara, termasuk kubu Mnangagwa dan pemimpin oposisi dari Partai Perubahan Demokratik, Nelson Chamisa, meski hanya mengirim perwakilan.

Pemilihan presiden Zimbabwe kali ini merupakan yang pertama sejak dilengserkannya Robert Mugabe yang telah berkuasa selama 37 tahun.

Baca juga: 23 Orang Daftar Jadi Capres Zimbabwe, Termasuk Mnangagwa

"Pemilu yang damai merupakan kunci utama menuju perdamaian dan pembangunan jangka panjang di negara ini," kata Selo Nare, ketua komisi perdamaian dan rekonsiliasi nasional.

Uni Eropa juga akan mengutus para peninjau pemilu ke Zimbabwe untuk turut mengawasi jalannya pemilihan umum yang bersejarah di negara tersebut.

"Saat ini kami telah memiliki perangkat yang kuat untuk memantau jalannya pemilihan," kata Duta Besar UE, Phillipe van Damme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com