Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berencana Bangun Radar Rp 14 Triliun untuk Deteksi Rudal Balistik

Kompas.com - 27/06/2018, 19:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan berencana menganggarkan dana besar untuk memasang radar di Hawaii.

Dilansir Russian Today Rabu (27/6/2018), anggaran senilai 1 miliar dolar AS, sekitar Rp 14,1 triliun, bakal dianggarkan membangun rudal yang bisa mendeteksi adanya rudal balistik.

Dinas Pertahanan Rudal (MDA) Pentagon menjelaskan, radar itu difungsikan menangkal ancaman serangan yang datang dari kawasan Pasifik.

Baca juga: Ilmuwan China Kembangkan Radar Canggih untuk Deteksi Nyamuk

"Pada dasarnya, keberadaan sistem radar tersebut untuk melacak adanya rudal yang diluncurkan dari Korea Utara (Korut) atau tempat manapun," ulas MDA dalam keterangannya.

Mandat pembangunan radar itu sudah tertuang dalam Peraturan Otorisasi Pertahanan Nasional 2017 yang disahkan mantan Presiden Barack Obama di Desember 2016.

Melalui sistem radar canggih tersebut, Pentagon bisa membedakan mana rudal yang masuk ke dalam umpan hingga rudal balistik jarak jauh.

Jika bisa dipastikan rudal tersebut membawa hulu ledak, AS bisa meluncurkan sistem pertahanan mereka yang terletak di Alaska untuk mencegat serangan.

Dalam keterangan MDA, rudal tersebut bisa mendeteksi keberadaan rudal balistik jarak jauh ketika dia sudah terbang separuh jalan.

Dilaporkan AP, MDA sudah melakukan pengamatan di dua tempat ideal yang terletak di Pulau Oahu. Rencananya, rudal itu mempunyai tinggi 24 meter, dan lebar 15 meter.

Senator Brian Schatz mengatakan, para politisi telah mendapatkan dana 61 juta dolar AS, sekitar Rp 865,4 miliar, untuk pembangunan awal.

"Negara bagian Hawaii berkeinginan untuk mempunyai sistem radar dan pencegat yang mumpuni," kata senator asal Partai Demokrat tersebut.

Russian Today memberitakan, pembangunan rudal tersebut terancam batal pasca-pertemuan Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un.

Dalam pembangunan yang berlangsung di Singapura pada 12 Juni lalu, Trump dan Kim menyepakati denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Baca juga: Inggris Bangun Sistem Radar Baru untuk Tangkal Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com