Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Rudal Israel Hantam Area Dekat Bandara Damaskus di Suriah

Kompas.com - 26/06/2018, 08:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Media pemerintah Suriah melaporkan pada Selasa (26/6/2018), dua rudal Israel menghantam area dekat Bandara Internasional Damaskus.

Ketua lembaga Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, juga mengatakan kepada AFP bahwa rudal Israel menghantam gudang senjata untuk Hizbullah di dekat bandara.

Dia mengatakan serangan udara terjadi pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat, tanpa menyebabkan ledakan besar meski mengenai gudang senjata.

"Pertahanan udara Suriah gagal menghalau rudal," demikian pernyataan dari Observatorium.

Baca juga: Dipastikan Menang Pemilu, Erdogan Berjanji Bakal Membebaskan Suriah

Sebelumnya, Israel telah memperingatkan kehadiran militer Iran yang makin meningkat di Suriah. Israel memandangnya sebagai ancaman terhadap keamanan negara.

Militer Israel juga menargetkan serangan terhadap Iran dan afiliasi Iran di Suriah.

Secara berkala, pasukan Israel menembakkan rudal ke Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Pada Mei lalu, setidaknya 15 pasukan pro-pemerintah tewas akibat serangan rudal Israel dekat Damaskus.

Sementara, serangan 9 April lalu turut menewaskan 7 personel militer Iran di pangkalan udara Suriah. Iran menyalahkan Israel atas serangan itu dan berjanji akan membalas.

Pada Minggu (24/6/2018), militer Israel menembakkan misil Patriot ke pesawat tak berawak yang mendekati wilayah negara itu. Drone yang berasal dari Suriah itu kemudian bergerak menjauh dari perbatasan.

Namun, militer tidak bisa memverifikasi terkait kemungkinan target dapat dilumpuhkan.

"Kami tidak akan membiarkan pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan udara kami," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Israel Luncurkan Rudal Patriot Jelang Kunjungan Pangeran William

Israel dan Suriah terlibat dalam konflik berkepanjangan. Israel merebut sebagian besar Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian mencaploknya.

Langkah tersebut tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com