Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangi Gugatan, Perempuan Migran Ini Akhirnya Bertemu Kembali dengan Anaknya

Kompas.com - 25/06/2018, 16:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MARYLAND, KOMPAS.com - Mejia tidak dapat menutupi kebahagiaannya saat akhirnya dapat bertemu kembali dengan putranya, Darwin, setelah sempat dipisahkan oleh otoritas AS dianggap melewati perbatasan secara ilegal.

Perempuan 38 tahun bernama lengkap Beata Mariana de Jesus Mejia Mejia itu langsung memeluk putranya yang sudah satu bulan tidak ditemuinya.

Keduanya kembali dipertemukan pada Jumat (22/6/2018) pekan lalu di Bandara Internasional Baltimore-Washington, Maryland sekitar pukul 2.30 dini hari.

Mejia langsung memeluk dan mencium putranya yang baru berusia tujuh tahun itu.

"Saya mencintaimu," kata Mejia dalam bahasa Spanyol sembari menyelimuti tubuh anaknya.

Baca juga: Lebih dari 500 Anak-anak Migran Telah Dipertemukan dengan Orangtuanya

Melansir dari Daily Mail, Mejia adalah salah seorang perempuan migran yang tertangkap saat melintasi perbatasan AS bersama putranya dan Darwin adalah satu dari 2.300 anak-anak migran yang dipisahkan dari orangtuanya di bawah kebijakan imigrasi "Toleransi Nol" yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.

Mejia tak pernah mengira bakal dipisahkan dari putranya saat hendak mencari suaka di AS.
Keduanya meninggalkan kampung halaman mereka di Guatemala karena merasa terancam akan kekerasan oleh suaminya yang seorang pemabuk.

Mereka melintasi perbatasan AS melalui wilayah San Luis di negara bagian Arizona pada 19 Mei. Mejia berharap, dengan membawa putranya ke AS, mereka akan menemukan kehidupan yang lebih baik.

Namun beberapa hari setelahnya, saat tiba di pusat penampungan imigrasi, keduanya dipisahkan secara paksa oleh petugas, seperti ribuan keluarga migran lainnya.

Mejia ditahan di Pusat Penampungan Migran Eloy di Arizona. Selama beberapa hari dalam penahanan, dia berusaha mencari tahun ke mana putranya dibawa.

Sampai kemudian, salah seorang petugas di Eloy mengatakan padanya jika putranya, Darwin, dibawa ke fasilitas penampungan di Phoenix.

Mejia dapat bebas dari tahanan setelah sebuah perusahaan pembantu imigran, Libre by Nexus, membayarkan jaminan untuknya.

Perusahaan itu sekaligus membantunya mencari cara untuk mengeluarkan Darwin dan mempertemukan keduanya kembali.

Atas bantuan perusahaan itu juga, Mejia mengajukan gugatan ke pengadilan federal untuk membebaskan anaknya dan Departemen Kehakiman setuju mengeluarkan Darwin dari fasilitas penampungan setelah Mejia mengajukan permohonan suaka politik.

Keduanya kini tinggal bersama di Texas sambil menunggu persidangan untuk memutuskan pengajuan suakanya.

Baca juga: Anak-anak Imigran Diduga Diberi Obat Psikotropika untuk Atasi Trauma

Mario Williams, pengacara yang mendampingi Mejia mengatakan, kasus yang menimpa pasangan ibu dan anak ini hanya satu dari ribuan keluarga lainnya yang mengalami nasib serupa.

"Darwin bukanlah satu-satunya anak. Masih ada ribuan anak-anak lainnya yang berada dalam situasi yang sama. Kita harus bertindak atas hal ini," ujarnya.

Sementara Mejia, berpesan kepada ibu-ibu dan orangtua migran lainnya yang mengalami kasus serupa untuk terus berjuang.

"Berjuanglah demi mereka (anak-anak), terus berjuang. Kita harus tetap berusaha untuk mendapatkan anak kita kembali," kata Mejia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com