Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Segera Bentuk Satuan Tugas untuk Reuni Keluarga Migran

Kompas.com - 24/06/2018, 13:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah AS akan segera membentuknya satuan tugas yang berfungsi membantu mempertemukan kembali keluarga migran yang terpisah di perbatasan Meksiko akibat kebijakan imigrasi "Toleransi Nol".

Diberitakan situs berita, Politico, mengutip dokumen internal yang telah diterima, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Alex Azar, pada Jumat (22/6/2018), telah memerintahkan dibentuknya satuan tugas reuni keluarga migran tersebut.

Melansir pernyataan juru bicara kementerian kesehatan, Evelyn Stauffer, Azar telah membawa seluruh sumber daya yang relevan dari departemennya untuk membantu dalam proses reunifikasi maupun penempatan anak-anak migran dengan orangtua maupun wali mereka.

Baca juga: Pentagon Diminta Siapkan Penampungan Sementara bagi 20.000 Migran Anak

Kendati demikian, belum ada pernyataan langsung yang disampaikan pihak departemen terkait satuan kerja tersebut.

Presiden Donald Trump pada Rabu (20/6/2018) telah memerintahkan penghentian pemisahan keluarga migran yang telah memicu kemarahan publik.

"Saya tidak senang dengan pemandangan dan perasaan saat anggota keluarga dipisahkan," kata Trump saat itu.

Namun demikian nasib lebih dari 2.300 anak-anak imigran yang telah dipisahkan dari orangtua mereka hingga kini belum menemukan kejelasan.

Anggota parlemen juga terus menunjukkan protes terhadap kebijakan imigrasi tersebut dengan mendatangi sejumlah fasilitas penahanan tempat anak-anak migran ditampung.

Aksi demontrasi juga masih terlihat berlangsung di Texas, California, maupun tempat lainnya.

Belum dapat dipastikan berapa lama proses reunifikasi dilakukan. Pihak pengacara yang bertugas menyatukan kembali keluarga migran yang terpisah masih berjuang dengan proses hukum yang berliku.

Di bawah kebijakan imigrasi "Toleransi Nol" yang diberlakukan pemerintahan Trump, orang-orang yang melintasi perbatasan secara ilegal akan ditahan tanpa pengecualian.

Namun saat orang dewasa dan orangtua dibawa ke fasilitas penahanan, anak-anak di bawah umur yang tak bisa ditahan dibawa ke fasilitas penampungan yang terpisah.

Pemisahan kelurga migran ini tak pelak memicu perdebatan di Gedung Putih dalam menentukan masa depan para migran.

Baca juga: AL AS Berencana Bangun Penampungan Sementara untuk Migran Gelap

Departemen Pertahanan memutuskan membuat rencana darurat untuk menampung puluhan ribu migran di pangkalan militer AS.

Sementara Presiden Trump masih menyebut pihak Demokrat memperbesar permasalahan demi keuntungan politik. Trump berharap parlemen dapat segera mengesahkan undang-undang tembok perbatasan.

"Kita harus tetap mempertahankan perbatasan kuat di selatan. Jangan biarkan negara kita dikuasai oleh imigran gelap, ketika Demokrat menceritakan kisah sedih soal mereka dan berharap hal itu akan membantu mereka dalam pemilihan," tulis Trump di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com