Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Culik 43 Warga Afghanistan dari Kamp Konstruksi Jalan

Kompas.com - 22/06/2018, 22:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KANDAHAR, KOMPAS.com - Sebanyak 43 orang dilaporkan diculik dari sebuah kamp konstruksi jalan saat terjadinya serangan di Afghanistan selatan, yang juga menewaskan empat petugas keamanan.

Seorang pejabat pemerintah, Jumat (22/6/2018) mengatakan, puluhan orang yang diculik tersebut terdiri dari pekerja teknis, juru masak hingga supir.

Aksi penculikan diyakini dilakukan oleh kelompok Taliban, yang beberapa hari lalu baru saja mengakhiri masa gencatan senjatanya dengan pasukan keamanan Afghanistan.

Kasus penculikan terhadap 40 lebih karyawan perusahaan konstruksi itu telah dikonfirmasi oleh perusahaan terkait.

Baca juga: Gencatan Senjata Usai, Serangan Taliban Tewaskan 30 Tentara Afghanistan

Melansir dari AFP, Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan empat petugas keamanan dan melukai seorang lainnya itu. Namun mereka mengatakan sasaran awalnya adalah pos pemeriksaan polisi.

"Polisi yang melarikan diri dari pos pemeriksaan pergi ke arah kamp tempat para pekerja konstruksi yang tengah tidur."

"Taliban yang telah melakukan pengejaran tidak dapat mengidentifikasi orang-orang di kamp tersebut sehingga memutuskan membawa pergi banyak orang," tulis pernyataan kelompok tersebut.

Dalam sebuah insiden terpisah di provinsi barat Badghis, Kamis (21/6/2018) malam, setidaknya delapan anggota milisi pro-pemerintah menjadi korban tewas dalam bentrokan dengan kelompok Taliban.

Juru bicara gubernur provinsi, Naqibullah Amini mengatakan, pertempuran yang terjadi di distrik Aab Kamari tersebut berlangsung selama hampir dua jam dan dapat diatasi petugas keamanan.

Taliban telah kembali melanjutkan peperangan dengan aparat keamanan Afghanistan setelah menolak permintaan perpanjangan gencatan senjata yang berlangsung selama tiga hari seusai Idul Fitri.

Baca juga: Taliban Tak Ingin Perpanjang Masa Gencatan Senjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com