Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Sesalkan AS yang Keluar dari Dewan HAM

Kompas.com - 20/06/2018, 11:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB< Antonio Guterres menyampaikan penyesalan setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia (UNHRC).

Pernyataan itu disampaikan juru bicaranya, Stephane Dujarric, sesaat setelah Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengumumkan sikap Washington itu.

"Sekretaris Jenderal menginginkan AS untuk tetap bertahan di Dewan HAM," kata Dujarric dilansir Middle East Monitor Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Persoalan Israel Dianggap Bias, AS Mundur dari Dewan HAM PBB

"Struktur Dewan HAM PBB memainkan peranan penting untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia," lanjut Dujarric.

Selain Guterres, Komisioner Tinggi PBB untuk HAM Zeid Ra'ad al-Hussein juga menyuarakan kekecewaannya dengan keputusan AS tersebut.

"Melihat kondisi HAM di dunia dewasa ini, AS seharusnya membuat langkah maju, bukan langkah mundur," ujar al-Hussein dilansir Israel National News.

Meski begitu, pangeran asak Yordania itu mengaku tidak terkejut dengan keputusan Negeri "Paman Sam" untuk angkat kaki.

Sebelumnya, Haley mengungkapkan alasan AS keluar dari UNHRC dikarenakan sikap mereka yang dianggap bias terhadap Israel.

Selain itu, dia menuding adanya negara-negara yang dianggap pelanggar HAM duduk sebagai anggota dewan. Di antaranya China, Kuba, maupun Venezuela.

Badan yang bermarkas di Jenewa ini didirikan pada 2006 untuk menyerukan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia, tetapi pernyataan dan laporannya sering bentrok dengan prioritas AS.

Secara khusus, fokus dewan mengenai tindakan Israel terhadap warga Palestina di wilayah yang didudukinya di Tepi Barat dan di Gaza telah membuat marah AS.

Pengumuman itu muncul setelah pejabat Dewan HAM PBB mengecam AS karena memisahkan anak-anak migran dari orangtua mereka yang mencari suaka, setelah menyeberang dari Meksiko.

"Kami mengambil langkah ini karena komitmen kami tidak sejalan dengan sikap munafik dan egois yang ditunjukkan Dewan HAM," tutur Haley.

"Jika sudah melakukan reformasi, dengan senang hati kami bakal bergabung kembali," lanjut Haley.

Baca juga: 120 Negara Anggota PBB Dukung Resolusi Kecam Kekerasan Israel di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com