MEXICO CITY, KOMPAS.com - Penduduk Meksiko merupakan peminum soda terbesar di dunia, sehingga warga di kota Ciudad Altamirano begitu terpukul ketika pusat distribusi Coca-Cola dan Pepsi memilih tutup.
Pepsi menutup pusat distribusinya pada pekan lalu di kota itu. Sekitar 2,5 bulan sebelumnya, Coca-Cola juga melakukan hal yang sama.
Penutupan dilakukan dengan alasan kekerasan, pemerasan, dan kurangnya keamanan bagi karyawan.
Baca juga: Coke Plus Coffee, Produk Hibrida Coca-Cola Campur Kopi, Tertarik?
Dilansir dari VOA News, Kamis (14/6/2018), kelompok pengedar narkoba kerap melakukan pemerasan terhadap pusat distribusi minuman soda.
"Minuman ringan merupakan bagian dari diet kami, orang minum itu di rumah mereka. Jadi bayangkan ketika dua distributor utama di seluruh wilayah pergi," kata juru bicara keamanan negara bagian Guerrero, Roberto Alvarez.
Dia mengatakan, pemerintah masih menyelidiki penyebab distributor minuman soda memilih untuk tutup.
"Kami tidak mengesampingkan adanya kelompok kriminal yang menekan perusahaan dengan memeras uang dari mereka," ucapnya.
Pada Januari 2018, karyawan di Ciudad Altamirano kerap menerima ancaman dan serangan dari "kelompok kriminal yang terorganisir", sebuah ungkapan yang biasanya merujuk pada kartel narkoba.
Baca juga: Pedagang Tamil Nadu Boikot Coca-Cola dan Pepsi
Mexico News Daily melaporkan, Federasi Pekerja Meksiko (Coparmex) menuding pemerintah tidak bertindak untuk mengatasi penutupan tersebut.
"Kami sangat prihatin dan kami menentang apa yang terjadi, tapi pemerintah tidak bertindak," kata Joel Moreno Temelo, kata kepala Coparmex.
Dia menyatakan, kepergian Coca-Cola dan Pepsi merupakan pukulan berat bagi perekonomian daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.